breaking news Baru

Masuk 3 Besar Daerah Rawan Narkoba, BNN Tanggamus Minta Peran Serta Seluruh Stakeholder

Tanggamus, Buana Informasi TV - Menurut data Badan Narkotika Nasional atau BNN, Lampung peringkat ketiga daerah rawan narkoba. 

Kepala BNN Tanggamus Bentonius Silitonga mengatakan, Provinsi Lampung memiliki 903 kawasan yang memiliki kategori bahaya dan waspada. 

Bentonius menambahkan, BNN juga memiliki kewajiban penuh untuk memberantas peredaran narkoba. 

Serta menjadi salah satu garda terdepan untuk mengatasi peredaran gelap narkoba dan menekan angka penyalahgunaan narkoba. 

"Diperlukan strategi khusus yaitu, keseimbangan penanganan antara supply reduction dan demand reduction," kata Bentonius Silitonga, Jumat (22/12/2023). 

Sebagai leading institution BNN juga memiliki empat strategi sebagai upaya percepatan dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia. 

Empat strategi itu antara lain, soft power approach, hard power approach, smart power approach, serta cooperation. 

Dirinya menjelaskan, strategi soff power approach adalah bidang pencegahan, rehabilitasi, dan pemberdayaan masyarakat. 

Kemudian untuk strategi hard power approach adalah meliputi bidang pemberantasan. 

"Selanjutnya untuk strategi smart power approach meliputi IT Development dan analysis, yang terakhir untuk cooperation meliputi kerjasama baik domestik, regional, dan international," jelasnya.

Lanjut Bentonius, tugas pokok dan fungsi BNN bukan hanya pencegahan dan penindakan melainkan mjuga turut memfasilitasi para pencandu narkoba. 

Sehingga para pecandu narkiba bisa menjalankan rehabilitasi agar terlepas dari lingkaran narkoba.

Sepanjang tahun 2023, BNN Tanggamus telah merehabilitasi 54 orang klien yang merupakan pecandu narkoba. 

Sebelumnya, BNN Tanggamus memiliki target merehabilitasi 50 orang pecandu narkoba di tahun 2023.

Dengan hasil tersebut, BNN Tanggamus telah melebihi target rehabilitasi pecandu narkoba dengan presentasi sekitar 108 persen.

Dirinya mengungkapkan, hak ini bisa dilakukan oleh BNN Kabupaten Tanggamus dengan berbagai inovasi yang dilakukan. 

Inovasi yang dilakukan BNN Tanggamus untuk memberantas peredaran narkoba antara lain Jangkau Klien dan Asesment Rehabilitasi (Jangkar). 

Kemudian, terdapat inovasi lain yaitu Pojok Konseling Rehabilitasi (Poli). 

"Selain itu terdapat juga klien yang berdasarkan hasil Keputusan dari TAT," tambah Bentonius. 

Dirinya juga mengatakan, terdapat tiga cara untuk melakukan rehabilitasi yaitu, dengan menggunakan inovasi Jangkar dengan presentase sebesar 22 persen. 

Cara kedua yaitu, dengan menggunakan inovasi Poli dengan presentase sebesar 20 persen dan dengan kesadaran diri sendiri dengan presentase hingga 45 persen. 

"Datang langsung lapor diri ke Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Klinik Pratama BNN Kabupaten Tanggamus," kata dia. 

Selain itu terdapat satu metode rehabilitasi lainnya yaitu Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM). 

Metode rehabilitasi IBM ini telah terbentuk di Pekon Gisting Bawah Kecamatan Gisting, dan Kelurahan Pasar Madang Kecamatan Kota Agung Tanggamus. 

Tim pemulihan sendiri telah menerima pelatihan untuk menjangkau, konseling hingga pemantau kepada para pecandu narkoba. 

Sehingga para pecandu narkoba di wilayah tersebut bisa dikontrol dan dapat mencegah mereka untuk mengkonsumsi kembali narkoba. 

Tim pemulihan sendiri merupakan perpanjangan tangan dari BNN Kabupaten Tanggamus untuk memberantas peredaran narkoba. 

Dalam empat bulan terakhir terdapat 21 orang pecandu narkoba yang berhasil dijangkau oleh tim pemulihan BNN Kabupaten Tanggamus. 

"Terdapat 21 pecandu yang berhasil dijangkau oleh Tim agen pemulihan dan disadarkan oleh agen pemulihan melalui program rehabilitasi berbasis masyarakat," kata dia. 

Melalui program Desa Bebas Narkoba (Desa Bersinar) pada tahun 2023 BNN Kabupaten Tanggamus berhasil menjangkau tiga desa. 

Tiga desa yang berhasil dijangkau melalui program bersinar antara lain Desa Banding Agung, Desa Gisting Bawah dan Kelurahan Pasar Madang.

Di tiga desa yang terpilih tersebut BNN Tanggamus melakukan advokasi serta penguatan ketahanan keluarga pada 10 keluarga di Desa Bersinar. 

"Kami juga membentuk remaja teman sebaya yang terdiri dari 10 orang siswali yang berasal dari SMA/K yang berada di lingkungan sekitar Desa Bersinar," ucapnya. 

Ia mengungkapkan, sepanjang tahun 2023, BNN Tanggamus melalui Fungsi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) sudah melakukan penyebarluasan informasi P4GN kepada 28.301 orang. 

Selain menjalankan program prioritas dari BNN RI, BNN Tanggamus memiliki banyak program unggulan. 

Program unggulan BNN Tanggamus antara lain, Edukasi Keliling Tolak Penyalahgunaan Narkoba (Silitonga), Sapa Masyarakat Perkuat Tanggap Ancaman Narkoba (Samapta). 

Kemudian, Edukasi Keliling Kendaraan Merah P4GN (Eling Darma), Sabtu Pagi Sajikan Obrolan Penting Anti Narkotika (Sapa Sopan). 

Selanjutnya, Komunikasi Getok Tular Terstruktur dan Masif P4GN (Kugelar Tema P4GN) dan Menjadi Inspektur Sekolah Saat Upacara (Miss U). 

Di tahun 2023, BNN Tanggamus telah 21 kali melakukan deteksi dini test urine kepada 1.010 orang. 

Hal ini dilakukan, untuk mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkoba serta peredaran gelap narkoba. 

BNN Kabupaten Tanggamus sendiri membawahi tiga kabupaten berbeda yaitu, Kabupaten Pringsewu, Kabupaten Tanggamus, dan Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. 

Bentonius mengatakan, Sumber Daya Manusia (SDM) yang terbatas menjadi salah satu kendala pihaknya untuk saat ini. 

Terlebih, cakupan wilayah tugas BNN Tanggamus yang cukup luas. 

"Maka dari itu, kami mohon peran serta seluruh stakeholder, BUMN, swasta dan masyarakat untuk sama-sama memberantas peredaran narkoba," ujarnya. 

Dirinya juga mengaku, saat ini terkendala anggaran yang masih terbatas, lantaran untuk melakukan penindakan pihaknya membutuhkan anggaran. (**/red)