breaking news Baru

Proyek Baterai RI-China Di Halmahera Mulai Dibangun Bulan Depan

Nasional, Buana Informasi TV - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan rencana pembangunan pabrik komponen baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) kerja sama antara Indonesia China akan segera dibangun. Rencananya, pabrik yang berlokasi di Halmahera Timur ini akan melangsungkan groundbreaking pada Januari 2024.


Pabrik ini merupakan 'oleh-oleh' yang dibawanya dari kunjungannya ke China beberapa waktu lalu. Dalam kunjungan tersebut, ia bertemu dengan pihak Contemporary Amperex Technology Co. (CATL).

"Saya ke China itu memastikan investasi ekosistem baterai mobil, CATL dan mereka sudah mau melakukan groundbreaking. Di Januari," kata Bahlil, saat ditemui di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (7/12/2023).

Selain itu, dalam agendanya ke China Bahlil juga memastikan bahwa kantor perwakilannya di China diresmikan. Ia juga bertemu dengan beberapa investor yang akan melakukan investasi di Indonesia.

Lebih lanjut Bahlil mengatakan, pembangunan pabrik komponen baterai ini merupakan kelanjutan dari pembangunan ekosistem EV di hulu. Dalam hal ini, sebelumnya juga telah dibangun pabrik sel baterai di Karawang senilai US$ 1,1 miliar.

Sebagai tambahan informasi, megaproyek ini senilai US$ 9,8 miliar atau Rp142 triliun ini merupakan proyek kerja sama antara konsorsium LG dan konsorsium BUMN IBC, yang terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, Huayou, LX International, Posco Future M, Antam dan IBC.

Kerja sama ini setelah sempat terkendala setelah diterbitkannya aturan Inflation Reduction Act (IRA) di Amerika Serikat (AS). Kebijakan ini mempengaruhi rantai pasok bahan baku baterai kendaraan listrik dunia.

Kelanjutan proyek ini menunjukkan, konsensus dan keinginan untuk mencapai tujuan bersama antara pemerintah Indonesia dengan LG Konsorsium dalam rangka hilirisasi sumber daya alam, peningkatan nilai tambah bagi perekonomian Indonesia dan penciptaan lapangan kerja.

Direktur Utama PT Antam Nico Kanter menyampaikan, pihaknya terus berkomitmen untuk melakukan upaya terbaik dan akan berusaha mengakomodasi kebutuhan dari proyek ini. Salah satu kunci utama dalam mewujudkan kesuksesan mega proyek ini adalah kolaborasi dan komunikasi yang baik dari semua pihak.

"Antam dan seluruh konsorsium BUMN yang terlibat dalam proyek pengembangan ekosistem baterai kendaraan listrik (grand package) LG, memiliki komitmen yang sama untuk melakukan percepatan dan siap bernegosiasi untuk memberikan keuntungan bagi kedua pihak," kata Nico, pada bulan Agustus lalu.

Langkah awal proyek ini dimulai dari pembangunan pabrik sel baterai di Karawang dengan total investasi sebesar US$ 1,1 miliar, di mana pabrik tersebut akan memproduksi secara komersial sel baterai sebanyak 10 GWh pada April 2024. Selanjutnya, investasi mega proyek akan dilanjutkan dengan pembangunan pabrik smelter, prekursor dan katoda, serta kerja sama pertambangan yang saat ini dimiliki ANTAM di Buli, Halmahera. (**/red)