Nasional, Buana Informasi TV - Supri (49), pria yang tega menganiaya istri sirinya Nurlaela (34) hingga korban mengalami kebutaan disebut memiliki sifat posesif alias cemburuan. Hal itu diungkapkan adik ipar korban, Nurhayati.
"(Supri) Orangnya ini sensitif, kumpul-kumpul (istrinya) nggak boleh, keluar (main) nggak boleh, orangnya cemburuan," katanya,
saat ditemui di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang, Rabu (29/11/2023).
Selain posesif, pihak keluarga juga menyebut bahwa suaminya siri korban ini orangnya temperamental. Bahkan terkait masalah sepele pun, emosi Supri sering meledak.
Nur menduga, pelaku tega menghajar korban karena kemungkinan mendapat aduan terkait istri sirinya itu, yang membuat pelaku cemburu.
Saat marah dan cekcok dengan korban, Supri sempat mengancam akan membunuh Ela.
"Suaminya gampang marah. Mungkin ada yang ngadu bahwa Ela gini, gitu. Sebelum-sebelumnya korban pernah diancam akan dibunuh (ketika ribut). Kami tak menduga hal ini terjadi," ungkapnya.
Nurhayati menceritakan, korban Nurlaela pertama kali ditemukan anaknya yang masih berusia 13 tahun. Saat itu korban sudah berlumuran darah. Meskipun matanya rusak hingga mengalami kebutaan permanen, nyawa Nurlaela masih bisa terselamatkan.
"Diketahui itu jam 3 subuh, korban saat itu sudah berdarah semua, mulut, mata dan kepalanya. Jadi anaknya ini yang lihat, setelah itu anaknya lari keluar rumah minta pertolongan," kata Nurhayati, Rabu (28/11/2023).
Mendengar teriakan itu, warga sekitar termasuk Kades dan RT setempat berbondong-bondong mendatangi rumah korban. Saat itu pelaku langsung melarikan diri melalui jendela rumah kemudian menggunakan sepeda motor.
"Pelaku kabur dari pintu belakang, kalau tas sudah disiapkan, diduga memang sudah direncanakan, motornya sudah dikeluarkan," jelasnya.
Kata Nur, baju pelaku itu sudah tersusun atau dimasukkan dalam tas. Termasuk motor yang digunakan untuk kabur telah dikeluarkan. Dengan alasan itu, pihak keluarga meyakini bahwa kejadian tersebut telah direncanakan Supri yang tak lain adalah suami sirinya.
"Kaya direncanakan, semuanya sudah disiapkan dari baju hingga motor," ujarnya.
Tak hanya itu, sebelum kejadian ada saksi yang melihat pelaku sedang melamun di belakang rumah. Saat itu antara koran dan pelaku memang sempat cekcok.
"Awalnya tengah (sedang) cekcok, tapi tidak tahu masalah apa. Ada saksi lihat pelaku sebelum kejadian malam itu dia (pelaku) sedang melamun di belakang, mungkin dia melamun sedang mikir (korban) mau diapakan. Terus pas pukul 03.00 WIB itu korban ditemukan sudah berdarah-darah," tegasnya.
Hingga kini, korban masih terbaring di RS Bakti Timah Pangkalpinang. Rencananya Nurlaela akan segera menjalani operasi tangan dan mulut. (**/red)