breaking news Baru

Penambahan Saham RI 10 Persen Di Freeport Bakal Diupayakan Murah Banget

Nasional, Buana Informasi TV - Pemerintah berencana memperpanjang kontrak PT Freeport Indonesia. Kontrak izin usaha pertambangan khusus (IUPK) milik perusahaan asal Amerika Serikat itu masih berlaku sampai 2041, namun opsi perpanjangan kontrak sudah ditawarkan oleh pemerintah.


Salah satu syaratnya adalah dengan memberikan tambahan 10% pada kepemilikan pemerintah Indonesia melalui BUMN MIND ID pada susunan saham Freeport Indonesia. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia memastikan penambahan saham bakal dilakukan tanpa memberatkan pemerintah dan BUMN.

 

Dalam hal ini Bahlil menegaskan tambahan divestasi saham 10% yang dilakukan Freeport ke MIND ID bakal dilakukan semurah mungkin.

"Freeport gini lho, Freeport itu penambahan saham 10% tidak ada dibayar valuasi, sekecil mungkin itu, pasti akan lebih murah banget," ujar Bahlil ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

 

Saat ini kepemilikan saham pemerintah di Freeport mencapai 51%. Dengan penambahan 10% ini, nantinya total saham pemerintah menjadi 61%.

Soal harga valuasi divestasi Freeport, Bahlil bilang akan diumumkan 2 minggu lagi. Namun sekali lagi Bahlil bilang harganya akan sangat murah.

 

"Angkanya itu saya akan umumkan 2 minggu lagi, pokoknya murah, kalian tunggu 2 minggu lagi," tegas Bahlil.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri sudah menyetujui usulan penambahan kontrak Freeport sekaligus penambahan saham pemerintah pada Freeport. Untuk urusan ini, Jokowi bahkan telah melakukan pertemuan dengan Chairman Freeport McMoRan, Ricard Adkerson di Hotel Waldorf Astoria, Washington DC, Amerika Serikat, pada Senin, 13 November 2023 yang lalu.

 

"Saya senang mendengar pembahasan penambahan 10% saham Freeport di Indonesia dan perpanjangan izin tambang selama 20 tahun telah capai tahap akhir," ungkap Jokowi dalam keterangannya.

 

Bahkan, Jokowi nampaknya tak mau berlama-lama untuk memutuskan urusan perpanjangan kontrak Freeport. Dia menargetkan pembahasan soal perpanjangan kontrak dan penambahan saham 10% dapat diselesaikan pada akhir November tahun ini. "Selesai di akhir bulan ini," pungkasnya. (**/red)