breaking news Baru

Mentan Dorong Penyuluhan-Petani Tingkatkan Produksi Padi & Jagung

Nasional, Buana Informasi TV - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Penyuluh Pertanian dan Petani Wilayah Jawa Timur di Graha Sandiya Semen, Gresik, Tuban. Hal ini dilaksanakan sesuai dengan arahan Presiden Jokowi untuk menekan impor agar terciptanya swasembada pangan.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang hadir dalam acara tersebut mengatakan dirinya mendukung penyuluh pertanian dan petani dalam peningkatan produksi padi dan jagung di Jawa Timur.

"Saya dulu pernah jadi PPL (Penyuluh Petani Lapangan), jadi saya tahu bagaimana perasaan PPL," kata Amran dalam keterangan tertulis, Kamis (23/11/2023).

Amran mengatakan kehadirannya tersebut untuk bertatap muka dengan para penyuluh dan petani guna memberikan motivasi agar bersemangat dalam meningkatkan produktivitas pangan dan menekan impor. Terlebih dalam menghadapi ancaman dampak el Nino yang saat ini sangat kuat ancamannya pada penurunan produksi.

"Penyuluh adalah pahlawan pangan dan garda terdepan swasembada pangan. Penyuluh jangan pernah mengeluh dan harus merubah mindset serta keluar dari zona nyaman kalau ingin berhasil," terangnya.

"Dulu kita pernah berswasembada, bahkan Indonesia pernah diberikan penghargaan oleh FAO karena berhasil swasembada dan sekarang saatnya kita harus melanjutkan," tambahnya.

Lebih lanjut, Amran berjanji akan mempermudah Penyuluh Pertanian dan Petani untuk membantu peningkatan produksi padi dan jagung. Untuk mewujudkan hal tersebut, ia menuturkan yang pertama yakni menghapuskan kartu tani untuk mempermudah petani memperoleh pupuk bersubsidi sehingga untuk akses pupuk subsidi akan lebih mudah.

Kemudian yang kedua mulai tanggal 1 Desember nanti, BOP (Biaya Operasional Penyuluh) akan naik 200 ribu rupiah dan bisa naik lagi tahun depan jika hasil tanamnya baik.

"Penyuluh dan para petani harus bergerak cepat mengambil bagian menjaga ketahanan pangan. Ingat, krisis pertanian akan menjadi krisis politik dan membuat pemerintah sulit berkembang, karena itu kita harus jaga bersama. Pangan adalah senjata kita dan kedepannya kita harus menekan impor bahkan harus bisa menyetop impor dan kita harus ekspor," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan penyuluh pertanian merupakan garda terdepan dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas padi dan jagung di Jawa Timur serta untuk memotivasi para petani dan stakeholder terkait.

Menurutnya, penyuluh adalah kunci keberhasilan program pembangunan pertanian melalui peningkatan produksi untuk mencapai swasembada. Oleh karena itu ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan produksi padi dan jagung di Jawa Timur.

"Penyuluh harus mendampingi petani dalam mencapai peningkatan produktivitas dan produksi padi dan jagung. Melalui pertemuan ini diharapkan para petani dan penyuluh pertanian dapat berkolaborasi dilapangan untuk mengenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung untuk meraih kembali swasembada pangan," pungkasnya.

Turut hadir dalam acara ini antara lain 2.500 peserta undangan yang terdiri dari penyuluh pertanian, anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), P4S, serta Petani Milenial Jawa Timur, anggota KTNA Provinsi Jawa Timur, Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (PERHIPTANI), dan mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN). (**/red)