Nasional, Buana Informasi TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, bersama-sama menghadiri penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua di Biak Numfor, Papua.
Pada kesempatan itu, Jokowi mengatakan penyaluran bantuan beras ini akan dilakukan kembali pada setiap bulan hingga Maret 2024 mendatang. Adapun jumlah beras yang diberikan kepada masyarakat sebesar 10 kg.
"Ini nanti Ibu dan Bapak akan mendapatkan (bantuan pangan beras) nanti lagi di bulan Desember. Kemudian dilanjutkan lagi di Januari Februari Maret (tahun depan). Setuju tidak? Jadi November dapat (bantuan pangan beras) 10 kg, Desember dapat 10 kg, Januari 10 kg, Februari Maret (begitu juga)," kata Jokowi Biak Numfor, Papua, dalam keterangan tertulis Badan Pangan Nasional Rabu (22/11/2023).
Jokowi menegaskan bantuan beras 10 kg ini hanya disalurkan kepada mereka yang telah terdaftar sebagai penerima PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai). Karenanya ia mengimbau masyarakat yang membutuhkan untuk segera mendaftar melalui RT/RW setempat.
"Ini memang yang mendapatkan, memang yang sudah dapat PKH dan BPNT. (Bagi yang belum terdaftar) Nanti Bapak Ibu bisa mengajukan ke RT/RW setempat untuk masuk data tambahan (bantuan pangan beras)," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala NFA Arief Prasetyo Adi memastikan penyaluran bantuan pangan beras ini senantiasa dipastikan tepat sasaran dan tepat waktu, walaupun kondisi geografis dan sosial masyarakat yang beragam di tiap daerah kerap kali menjadi tantangan yang harus ditangani selama proses penyaluran.
"Mengenai database penerima bantuan pangan beras di tahun ini sudah by name by address. Dengan data mendetail seperti ini, kita ingin bantuan pangan beras dapat tepat sasaran dan tepat waktu. Jadi bisa dilacak ke siapa, kapan, dan dimananya. Dengan ini aspek governance dapat terus terjaga," ucap Arief.
"Performa Bulog dan para transporter untuk wilayah dengan kondisi menantang seperti di Papua ini, patut kita apresiasi. Tentunya dengan selalu berkolaborasi dengan Kementerian Perhubungan, pemerintah daerah, Satgas Pangan Polri, dan stakeholder lainnya adalah kunci keberhasilan ketersampaian bantuan pangan beras ini ke masyarakat," imbuhnya.
Arief juga memaparkan realisasi penyaluran bantuan pangan beras untuk Provinsi Papua sampai 21 November 2023 ini tercatat mencapai 1.710.460 kg dari total alokasi sampai November 3.375.240 kg. Sementara realisasi secara nasional telah mencapai 612.148.470 kg atau 95,59 persen dari total 640.388.820 kg.
Dalam proses penyaluran bantuan pangan beras tahap kedua ini, Perum Bulog sebagai pengelola stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) mengaku telah bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan jasa transporter.
Transporter yang terlibat antara lain PT Jasa Prima Logistik (JPL) yang juga merupakan anak perusahaan Bulog, PT Pos Indonesia (POS), PT Dosni Roha Logistic (DNR), dan PT Yasa Artha Trimanunggal (YAT). Dalam hal transporter untuk wilayah Papua ditangani oleh YAT.
"Kita pahami ada kendala akses transportasi dikarenakan kondisi geografis di Papua. Ini yang menjadi tantangan suatu distribusi, namun secara kolaboratif telah dibuktikan pada keberhasilan penyaluran bantuan pangan beras tahap pertama. Termasuk wilayah Papua, bantuan pangan beras tahap pertama telah dapat dirampungkan 100 persen," beber Kepala NFA.(**/red)