Nasional, Buana Informasi TV - Keputusan Timnas Spanyol tetap memainkan Gavi usai mendapat tekel dipertanyakan. Jika ditangani lebih cepat, cedera Gavi mungkin tidak akan separah sekarang.
Kemenangan atas Georgia 3-1 di laga terakhir Kualifikasi Piala Eropa 2024, Senin (20/11/2023) dini hari WIB kemarin harus dibayar mahal dengan cedera Gavi. Dari hasil pemeriksaan tim medis Barcelona, pemain 19 tahun itu harus menjalani operasi karena Anterior Cruciate Ligament-nya putus.
Itu artinya Gavi harus beristirahat panjang minimal 7-9 bulan agar benar-benar pulih, sebelum siap bermain. Dia harus melewatkan dua turnamen besar bersama negaranya, Euro 2024 dan Olimpiade 2024.
Padahal Gavi adalah andalan di tim nasional dan juga klubnya. Barcelona tentu paling merugi karena musim 2023/2024 baru memasuki sepertiga awal, mereka tidak lagi bisa memakai jasa Gavi.
Maka wajar jika Timnas Spanyol dan pelatih Luis de la Fuente disorot habis terkait keputusannya menurunkan Gavi sebagai starter. Padahal Spanyol sudah lolos dan tidak perlu serius mengejar kemenangan dengan memainkan tim terkuat.
Apalagi Gavi sebetulnya bisa diselamatkan lebih cepat dari cedera parah, andaikan langsung diganti usai kesakitan karena ditekel Luka Lochoshvili beberapa menit sebelumnya.
Tapi, De La Fuente tetap memainkan Gavi setelah mendapat perawatan di pinggir lapangan. Ini dianggap bisa membahayakan karier Gavi.
"Saya berharap cedera ini tidak parah, tapi ketika pertama kali melihat adegan lututnya tiba-tiba berputar, saya 99 persen kehilangan harapan. Sudah pasti ada ligamen yang putus. Menurut saya, dia sudah cedera saat ditekel pertama kali oleh Luka Lochoshvili," ujar konsultan medis FIFA Dr Luis Ripoll seperti dikutip Football Espana.
"Gavi harus beristirahat total 7-8 bulan. Jika meniskusnya cedera juga, terutama di bagian luar, maka kariernya bisa terancam."(**/red)