Bandar Lampung, Buana Informasi TV – Masuk ke pekan kedua Oktober, harga beras di tingkat konsumen belum menunjukan penurunan.
Bank Indonesia juga melaporkan, harga beras di Provinsi Lampung belum ada gelombang penurunan pada Oktober berjalan saat ini.
Melihat dari panel harga Bank Indonesia, harga rata-rata beras kualitas medium di Provinsi Lampung ada di Rp 13.100 per kg.
Laporan harga beras itu, merupakan update per Senin (9/10/2023).
Harga beras tersebut melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp 10.900-Rp 11.800 per kg untuk kualitas mediumnya.
Bank Indonesia juga melaporkan, tidak ada pangan strategis yang mengalami penurunan harga pada minggu pertama Oktober kemarin.
Bahkan, sejumlah pangan strategis justru mengalami pendongkrakan harga.
Adapun, yang mengalami peningkatan harga terinci atas cabai merah naik 0,59 persen menjadi Rp 39.850 per kg.
Lalu cabai rawit (Rp 39.000 per kg), bawang putih (Rp 32.150), bawang merah (Rp 22.400 per kg).
“Kenaikan harga disebabkan musim kemarau yang panjang,” tulis keterangan Bank Indonesia pada panel harga pangan strategis nasional.
Dalam forum pengendalian inflasi daerah, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga sempat meminta daerah-daerah melakukan langkah terhadap kondisi harga pangan itu.
Forum tersebut digelar, Senin (9/10/2023). Tito Karnavian meminta agar pemerintah daerah untuk melakukan penanganan harga, khususnya pada komoditas beras, bawang putih, cabai merah dan cabai rawit.
“Juga untuk menggencarkan gerakan pangan murah serta langkah kreatif dan inovatif untuk menurunkan harga,” kata Tito Karnavian.
Menanggapi itu, Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengatakan Pemprov Lampung dalam waktu dekat akan menggelar pasar murah.
Tujuannya sama, yakni mendukung stabilisasi harga bahan pokok di Provinsi Lampung.
“Atas persetujuan gubernur, Pemprov Lampung dalam waktu dekat akan segera menggelar pasar murah,” sebut Fahrizal Darminto. (**/red)