Pesawaran, Buana Informasi TV - Pemerintah Kabupaten Pesawaran melalui Dinas Kesehatan mencatat sebanyak 129 kasus demam berdarah dengue (DBD)di Bumi Andan Jejama.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantas Penyakit Dinas Kesehatan Pesawaran Chris Manurung, Selasa (3/10/2023).
Chris menjelaskan, data kasus tersebut tercatat secara kumulatif sampai September 2023.
Dikatakannya, kasus DBD tidak mengalami peningkatakan dibandingkan tahun 2022.
“Jumlah kasus DBD di tahun 2022 sebanyak 432 kasus,” ucapnya.
Menurut Chris, di tahun 2023 tidak terjadi peningkatan kasus setiap bulannya.
“Ya, tidak mengalami peningkatan kasus karena genangan air atau tampungan air tidak banyak,” ujarnya.
Menurut Chris, DBD paling banyak terjadi ketika seseorang ditularkan dari gigitan nyamuk betna aedes aegypti.
Perkembangbiakan nyamuk tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti curah hujan tinggi atau daya tubuh lemah.
“Kalau faktor seperti ini genangan air bersih atau tampungan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk,” jelasnya.
Lanjutnya, di tahun 2022 dan 2023 tidak ada kasus DBD yang meninggal di Kabupaten Pesawaran.
Kecamatan yang paling banyak dalam menangani kasus DBD di Pesawaran tahun 2023 adalah Kecamatan Gedong Tataan.
“Di Puskesmas Bernung sebanyak 25 kasus dan Puskesmas Gedong Tataan sebanyak 21 kasus,” ujar dia.
Kecamatan yang paling rendah kasusnya tahun 2023 ada di Punduh Pedada, Padang Cermin dan Way Ratai dengan masing-masing satu kasus.
Chris mengatakan, saat musim kemarau seperti ini walaupun kasus menurun masyarakat tetap harus waspada dengan DBD.
Hal ini dikarenakan, walaupun kemarau bila ada tampungan air bersih seperti bak mandi yang tidak dikuras atau dibersihkan akan menjadi sumber sarang nyamuk DBD. (**/red)