breaking news Baru

Polda Lampung Beber Alasan Kasus Riyas Belum Terungkap

Lampung Timur, buanainformasi.tv - Polda Lampung mengungkap alasan kasus pembunuhan kader Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) di Lampung Timur belum terungkap.

Itu setelah ratusan kader Fatayat NU mendatangi Markas Polda Lampung pada Rabu (4/12/2024) untuk mempertanyakan perkembangan kasus pembunuhan Riyas Nuraini.

Dirkrimum Polda Lampung Kombes Pahala Simanjuntak mengatakan bahwa kasus pembunuhan ini masih dalam penyidikan.

Pihaknya sudah memeriksa 62 saksi dan terus berupaya mencari alat bukti untuk mencari siapa tersangka dalam kasus ini.

“Korban ditemukan di kebun jagung, kami sudah melakukan pengecekan cctv tapi aksesnya terbatas. Ada satu rumah yang memiliki cctv tapi tak ada yang melintas,” kata dia.

Diakui Pahala Simanjuntak, itu yang menjadi kendala tapi bukan alasan untuk menghentikan kasus ini. 

Dia memastikan pihak kepolisian akan terus berupaya mencari pelaku dan menuntaskan kasus pembunuhan Riyas

“Kami akan terus berupaya, kami meminta doa dan apabila saudara memiliki informasi sekecil apapun bisa disampaikan kepada kami. Kami sangat kekurangan informasi yang mengarah kepada pelaku kejahatan ini,” pungkasnya.

Diketahui ratusan kader Fatayat NU dari seluruh kabupaten/kota se-Lampung menggelar aksi solidaritas dan doa bersama untuk almarhumah Riyas Nuraini di Polda Lampung, Rabu (4/12/2024).

Ratusan kader Fatayat NU Lampung ini, berdoa “Mengetuk Pintu Langit dan Mengetuk Pintu Keadilan” untuk Riyas yang menjadi korban pembunuhan di Lampung Timur.

Alm Riyas (32) adalah anggota ranting Rajabasa Lama Fatayat NU Lampung Timur. Dia ditemukan meninggal dunia secara tragis pada 18 Juli 2024 lalu.

Jasad Riyas ditemukan dalam keadaan terbungkus karung di tengah kebun jagung di Desa Rajabasa, Lampung Timur.

Nahasnya, karung itu diletakkan di sepeda motor Honda Vario B 4416 SFX milik korban.

Lokasi penemuan jasad korban itu hanya berjarak 3 kilometer dari rumah Riyas.

Namun, hingga Desember 2024 pelaku pembunuhan alm Riyas belum juga terungkap. Maka ratusan kader Fatayat Nu menggelar aksi solidaritas.  

Ketua PW Fatayat NU Provinsi Lampung, Wirdayati mengatakan kedatangan para kader Fatayat untuk menanyakan perkembangan kasus Riyas secara langsung ke pihak kepolisian.

“Sudah 5 bulan berlalu, sampai hari ini belum ada tanda-tanda atau informasi siapa pelakunya. Padahal sudah puluhan orang yang diperiksa dan menjadi saksi. Kenapa kasus ini belum juga terungkap?”tanya Wirdayati.

Wirdayati menyampaikan bahwa Fatayat memiliki keterbatasan untuk menyelidiki kasus ini, dan hanya bisa memberikan pendampingan serta sedikit bantuan untuk anak korban.

“Salah satu yang bisa kami lakukan adalah berdoa bersama untuk mengetuk pintu langit. Kami beraharap doa bersama ini bisa memberikan kekuatan pihak kepolisin untuk bisa mengungkap kasus ini,” sambung Wirdayati.

Wirdayati menyampaikan bahwa seluruh kader Fatayat masih ingin percaya bahwa Kapolda Lampung dan jajaran bisa mengungkap pelaku dan motif pembubaran Riyas. Terlebih dengan canggihnya teknologi saat ini.

Pada kesempatan itu, kakak kandung Riyas, Riyanto sempat memberikan doa dan harapannya di depan pihak kepolisian.

Dia menyampaikan bahwa, dirinya dan keluarga sudah memberikan keterangan dan kesaksian tapi lima bulan berlalu belum ada kabar lebih lanjut.

“Riyas sangat harmonis dengan keluarga, sangat aktif berkegiatan dan bersosialisasi. Saya sekeluarga sangat merasa kehilangan Pak, Bu. Saya mohon agar pihak kepolisian bisa mengungkap kasus ini dengan sebenar-benarnya,” kata Riyanto.

Ratusan kader Fatayat ini disambut oleh Karo Ops Polda Lampung Kombes Pol Ardiansyah Daulay didampingi Dirintelkam Kombes Nowo Hadi Nugroho, Dirkrimum Kombes Pahala Simanjuntak, Kabidhumas Kombes Umi Fadilah.

Dirkrimum Kombes Pahala Simanjuntak berharap doa dari kader Fatayat NU bisa menjadi semangat pihaknya untuk mengungkap kasus pembunuhan Riyas. 

“Doa ini menjadi semangat bagi kami, mudah-mudahan segera ada petunjuk siapa sebenarnya pelaku dari kasus ini,” ujarnya.

Terpisah, Aktivis Perempuan sekaligus anggota DPRD Lampung dari Dapil Lampung Timur, Diah Dharma Yanti turut prihatin atas peristiwa meninggalnya Riyas Nuraini.

"Saya cukup prihatin karena sudah cukup lama peristiwa ini berlangsung hampir 5 bulan, kami Aktivis, Damar, KPPI beberapa kali bahas ini pasca peristiwa terjadi tapi hingga saat ini pelaku belum ditangkap dan kasusnya belum terungkap padahal korban merupakan ibu rumah tangga dan juga kader Fatayat NU," kata Diah, Rabu (4/11/2024).

Dia berharap dengan adanya aksi dari para kader Fatayat NU Lampung, semua pihak dapat membantu pihak kepolisian mencari dan mengungkap kasus tersebut.

Diah juga menyampaikan di Lampung kasus kekerasan perempuan meningkat berdasarkan data dinas pemberdayaan perempuan dan anak.

"Sebagai perempuan saya turut prihatin dengan peristiwa meningkatnya kekerasan terhadap perempuan dan anak, padahal program advokasi dan pendampingan sudah dilakukan tapi kasus ini terus meningkat, maka ini menjadi tugas kita bersama terutama orangtua untuk selalu waspada terhadap peristiwa ini," ujarnya.

Anggota Fraksi PAN itu juga menaruh harapan terhadap wakil Gubernur terpilih yang merupakan perempuan dapat meningkatkan program perlindungan terhadap perempuan dan anak.

"Insyaallah kita berharap dengan gubernur dan wakil gubernur terpilih agar membuat program-progam pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak," pungkasnya.(**/red)