Pringsewu, buanainformasi.tv - Pemerintah Kabupaten Pringsewu Lampung berencana menggandeng PLN dalam upaya penghematan operasional sumur bor di beberapa titik wilayah Bumi Jejama Secancanan.
Kabid Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pemkab Pringsewu, Wiyanto menjelaskan, pihaknya telah membahas rencana listrik masuk sawah di Pringsewu dalam rapat terakhir pada Agustus lalu.
“Dalam hal ini memang kami berkoordinasi dengan PLN untuk mengadakan program listrik masuk sawah,”
"Kemudian dalam rapat bersama komisi irigasi itu, nantinya akan diprioritaskan wilayah yang akan diajukan dalam program ini"
“Yang diharapkan dalam waktu jangka panjang bisa seluruhnya, tetapi saat ini masih akan diprioritaskan di daerah tertentu dulu,” ucapnya.
Ia mengaku, listrik masuk sawah senada dengan program sumur bor di wilayah yang masuk dalam potensi kekeringan di Pringsewu.
Sebab, penggunaan sumur bor membutuhkan energi yang tidak sedikit.
“Kalau menggunakan BBM tentu saja akan menghabiskan biaya yang terbilang banyak,” ujar Wiyanto.
Sehingga sembari menunggu realisasinya, sumur bor di Pringsewu nantinya akan diperbanyak.
Namun, sumur bor juga perlu dikaji secara betul-betul untuk memastikan ketersediaan airnya yang mencukupi dalam kebutuhan pertanian.
“Jangan sampai sudah ada sumur bor dan listrik airnya tidak ada,” katanya.
Untuk bertanggungjawab dengan itu, Dinas PUPR akan melakukan studi geolistrik.
“Studi itu dilakukan untuk mengetahui akuifer, yakni keberadaan air dan kedalaman penggalian,”
“Jadi, dengan adanya studi geolistrik ini akan memungkinkan titik mana yang bisa sebagai suplai sumber airnya,mudah-mudah semua wilayah di Pringsewu ada airnya” imbuh Wiyanto.
Wiyanto menyebut, program listrik masuk sawah ini diharapkan terealisasi di tahun 2025 nanti.
“Karena posisinya sudah masuk ke dalam APBD perubahan 2025,” pungkasnya.(**/red)