Lampung Selatan, buanainformasi.tv - Pemprov Lampung untuk pertama kalinya menggelar salat Jumat di Kota Baru, Jati Agung, Lampung Selatan, Jumat (6/9/2024).
Adalah Pj Gubernur Lampung Samsudin yang menggagas salat Jumat di Masjid Al-Hijrah tersebut.
Padahal, masjid tersebut belum selesai dibangun.
Sebelum dipakai salat Jumat, masjid yang berlokasi tak jauh dari kantor gubernur itu telah dibersihkan dan dirapikan.
Adapun jamaah salat Jumat kali ini melibatkan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD), pejabat eselon, dan ASN di lingkungan Pemprov Lampung.
Dalam salat tersebut, khotbah diisi oleh Rektor UIN Raden Intan Lampung Wan Jamaluddin. Sedangkan salat diimami oleh Ustaz Edi Susilo.
Hal itu sekaligus menandai moto Samsudin, yakni lanjutkan pembangunan Kota Baru dimulai dari masjid!
"Terkait hal tersebut, saya memiliki moto, yaitu kita lanjutkan pembangunan Kota Baru dimulai dari masjid," ujar Samsudin.
Salat Jumat dilakukan seusai briefing netralitas ASN. Dalam sambutannya, Samsudin menyampaikan bahwa pembangunan Kota Baru sudah diawali dengan pelaksanaan upacara HUT RI 17 Agustus 2024.
Upacara tersebut merupakan agenda pertama yang mengukir sejarah di Lampung.
"Bersama ASN dan masyarakat Provinsi Lampung, ayo kita mulai pembangunan Kota Baru dimulai dari masjid yang insya Allah akan diberi nama Al-Hijrah," tambah Samsudin.
Samsudin berharap dengan salat di Kota Baru akan memberi semangat melanjutkan lagi pembangunannya.
Apalagi, Kota Baru merupakan kota yang menjadi harapan bagi masyarakat Provinsi Lampung.
“Ini juga sejalan dengan perkembangan Ibu Kota Nusantara (IKN). "Kota ini kita jadikan kota yang green city, kemudian kota yang smart city," imbuh Samsudin.
Samsudin berharap masyarakat dapat bahu-membahu menyelesaikan pembangunan masjid di Kota Baru.
"Saya ingin mengajak kita semua mulai dari jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah, para staf ahli, para asisten, para kepala perangkat daerah, serta seluruh ASN untuk bersama-sama mengawali membangun masjid ini dengan niat kita masing-masing karena beribadah kepada Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa," tuturnya.
Samsudin mengungkapkan, pembangunan masjid adalah proyek yang paling efektif karena anggarannya bersifat fleksibel, tidak membebani anggaran daerah.
Pembangunan masjid ini bisa diawali dengan menghimpun dana dari para donatur, lembaga zakat, infak, sedekah, maupun dari seluruh lapisan masyarakat. Seperti diketahui, dana yang telah terhimpun sudah mencapai Rp 2 miliar. (**/red)