Lampung Tengah, buanainformasi.tv - Gubuk nyaris ambruk yang dihuni keluarga Nur Yasin di Lampung Tengah akhirnya dibongkar.
Berkat kepedulian penggiat sosial yang berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas Polsek Bangun Rejo Bripka Leonardo Kroswanto, rumah Nur Yasin kini diperbaiki, Minggu (1/9/2024).
Tak hanya bedah rumah, istri Leonardo yang berprofesi sebagai Bidan Desa Sukanegeri, Kecamatan Bangun Rejo, Lampung Tengah itupun memberikan pemeriksaan kesehatan gratis untuk para lansia di Kampung Karang Tanjung, Kecamatan Padang Ratu, Lampung Tengah.
Sambil menyeka air mata, Nur Yasin tak kuasa mengucap syukur karena rumah reyot yang ditinggalinya sejak 2009 atau selama 15 tahun itu belum pernah diperbaiki sama sekali.
"Bapak-bapak sekalian baik semua, saya mengucapkan terimakasih, kami senang sekali gubuk reyot kami diperbaiki," katanya.
Nur Yasin mengaku, dia merasa bahagia karena masih ada orang yang mau peduli dengan rakyat kecil sepertinya.
Sebab, dengan pekerjaannya yang hanya sebagai buruh serabutan, selama ini dia tak berdaya dengan keadaan meski sudah berusaha semampunya.
Dirinya pun medoakan yang terbaik untuk para dermawan, karena telah memberikan harapan untuk istri dan anak-anaknya.
"Untuk bapak leo dan teman-teman relawan semoga rejeki nya lancar dan semua usahanya dipermudah, semoga Allah membalas kebaikan kalian," katanya.
Sementara, Sri Mulyati selaku Kepala Kampung Karang Tanjung mengatakan, sebelumnya rumah Nur Yasin sudah terdata sebagai penerima manfaat.
Dia menyebut, bedah rumah adalah program prioritas Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah.
Diapun sebagai aparatur kampung mengucapkan terimakasih kepada para relawan yang sudah membantu keluarga Nur Yasin.
"Saya berharap semoga bantuan-bantuan seperti ini terus berlanjut untuk masyarakat kurang mampu khususnya di Kampung Karang Tanjung," kata dia.
Di tempat yang sama, Leonardo mengatakan, selain bantuan untuk Nur Yasin, dirinya juga mengundang masyarakat setempat untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan.
Melalui istrinya, seluruh pemeriksaan kesehatan yang diberikannya adalah gratis atau cuma-cuma.
"Upaya meringankan penderitaan masyarakat kurang mampu tidak akan berhenti sampai disini, akan terus berlanjut melalui berbagai aksi," kata dia.
Menurutnya, dia punya ambisi untuk menggencarkan rasa kepedulian terhadap sesama dalam wujud nyata.
Baik dalam bentuk bantuan bedah rumah, sembako, uang tunai, dan bantuan usaha, dan lainnya sesuai dengan keterbatasan mereka.
"Saya bersama Synergi Kebaikan akan terus bergerak membantu sesama, dan membangun rasa empati melalui aksi sosial dengan menggaet seluruh elemen mulai dari mahasiswa, aparat kampung, pemuda, dan relawan lainnya di Lampung Tengah," tutupnya.(**/red)