Bandar Lampung, Buana Informasi TV – Progres realisasi investasi di Bandar Lampung tahun 2024 tercatat telah mencapai Rp 572 miliar atau baru 17,63 persen.
Pencapaian realisasi investasi itu berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Bandar Lampung hingga triwulan I.
Kepala DPMPTSP Bandar Lampung, Mihtadi Arsyad Temenggung mengatakan, target investasi yang ditetapkan oleh Pemprov Lampung sebesar Rp 3,2 triliun.
“Artinya jika dilihat target dari Rp 3,2 triliun dan capaian triwulan I 2024 baru Rp 572 miliar, tentunya masih jauh,” ujarnya, Senin (19/8/2024),
Ia menyebut, realisasi investasi di Bandar Lampung dibagi menjadi dua, yakni penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Untuk PMA saat ini pemasukan atau realisasinya sudah sebesar Rp 245 miliar, sedangkan PMDN sebesar Rp 327 miliar.
Ia menambahkan, sektor sekunder saat ini menjadi penyumbang terbesar di dalam realisasi investasi tersebut.
“Untuk penyumbang terbesar yaitu di sektor sekunder sebanyak Rp 309 miliar, baik PMDN maupun PMA-nya,” terangnya.
“Sektor sekunder itu seperti bidang industri makanan, tekstil, percetakan, mineral logam, industri kedokteran, dan industri kendaraan bermotor,” terusnya.
Dari jenis-jenis bidang di sektor sekunder itu, jelas Muhtadi, industri makanan menjadi penyumbang terbesar investasi di Bandar Lampung baik PMDN maupun PMA.
“Nilai pemasukannya untuk industri makanan PMDN berada di angka Rp 81,47 miliar, sedangkan PMA Rp 81,76 miliar,”
“Lalu ada untuk sektor sekunder yakni industri karet dan plastik, nilai investasi PMDN di Bandar Lampung Rp 108 miliar,”
Kemudian, untuk sektor terbesar kedua ada pada tersier yang nilai investasinya sudah mencapai Rp 262 miliar.
Sektor tersier bidang perdagangan reparasi menjadi penyumbang terbesar PMDN dan PMA. Nilainya PMDN Rp 55,89 miliar dan PMA Rp 5,9 miliar.
“Lalu untuk sektor tersier di bidang hotel dan restoran nilai PMDN dan PMA mencapai senilai Rp 41 miliar,” sebutnya.
“Selanjutnya Sektor tersier bidang transportasi, gudang, dan komunikasi menyentuh angka Rp 110,7 miliar,” sambungnya.
Selain sektor sekunder dan tersier, sektor primer juga turut menyumbangkan realisasi investasinya sebesar Rp 1,38 miliar, baik PMA maupun PMDN
Kendati baru menyentuh angka 17,63 persen target investasi, Muhtadi optimis realisasinya bisa mencapai 100 persen di akhir tahun nanti.
“Karena ini kan datanya baru yang triwulan I tahun 2024, nanti data selanjutnya pasti lebih meningkat,” pungkasnya. (**/red)