Pesisir Barat, Buana Informasi TV – Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Diskopdag) Pesisir Barat memastikan persediaan beras di Pesisir Barat masih mencukupi dan tidak terjadi gejolak harga di pasaran.
Hal tersebut diungkapkan Kabid Perdagangan, Panji Adha Sentosa menanggapi kenaikan harga beras yang terjadi di Kecamatan Karya Penggawa.
“Secara keseluruhan harga beras di pasaran tidak terjadi kenaikan dan masih relatif stabil,” ungkapnya, Selasa (13/8/2024).
Dikatakannya, kenaikan harga beras di Kecamatan Karya Penggawa beberapa waktu lalu hanya bersifat lokal dan itupun terjadi di tingkat warung pengecer.
Namun untuk persediaan beras hingga akhir tahun dipastikan masih aman, sehingga masyarakat diimbau agar tidak panik.
Pihaknya juga akan melakukan pengecekan penyebab gejolak harga yang terjadi di Kecamatan Karya Penggawa tersebut.
Ditambahkannya, berdasarkan pantauan pihaknya di Pasar Way Batu per hari ini harga beras medium cap Gober masih dijual Rp 13 ribu per kilogram dan beras premium cap Raja dijual Rp 18 ribu per kilogram.
“Gejolak harga beras ini hanya terjadi di satu kecamatan saja, alangkah baiknya masyarakat setempat beli beras di Pasar Way Batu saja karena lebih murah,” kata dia.
Begitu juga lanjutnya, harga pangan pokok lainnya saat ini masih stabil.
“Untuk harga pangan pokok semuanya masih normal tidak ada gejolak, kecuali cabai karena memang harga cabai ini selalu fluktuatif berubah-ubah setiap pekan,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Jelang peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2024, harga beras di Pesisir Barat Lampung kembali mengalami kenaikan.
Di sejumlah warung pengecer harga beras medium saat ini dijual Rp 14 ribu per kilogram.
Harga tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp 1 ribu per kilogram dibandingkan harga sebelumnya yakni Rp 13 ribu per kilogram.
Hasnul salah satu pengecer di Kecamatan Karya Penggawa mengatakan, kenaikan harga beras ini terjadi dalam satu pekan terakhir.
“Sekarang harga beras naik lagi jadi Rp 14 ribu per kilogram,” ucapnya, Minggu (11/8/2024).
Menurutnya, kenaikan harga beras ini dipicu karena terbatasnya stok yang ada.
Begitupun kata dia, persediaan beras di penggilingan tempat biasanya mengambil beras juga terbatas.
“Di penggilingan juga barangnya sedikit,tadi saja saya tanya sudah gak ada lagi barangnya,” ucapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan Yani pedagang beras eceran lainnya.
Menurutnya, terbatasnya stok beras yang tersedia dikarenakan para petani belum memasuki musim panen.
“Mungkin karena petani belum panen kali yaa, makanya stok beras sedikit,” kata dia.
Ia berharap pasokan beras tersebut akan segera tersedia, sehingga harga beras tidak terus mengalami kenaikan.
“Mudah-mudahan stok beras ini akan segera tersedia di pasaran untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dan harganya tidak kembali mengalami kenaikan,” pungkasnya.(**/red)