breaking news Baru

KIR Bus Ranau Indah Yang Masuk Jurang Ternyata Sudah Mati Sejak 2019

Lampung Barat, buanainfomasi.tv - Bus Ranau Indah yang kecelakaan masuk jurang di Pekon Simpang Sari, Kecamatan Sumber Jaya, Lampung Barat ternyata sudah lama tidak melakukan uji KIR.

Sejak tahun 2019, bus Ranau Indah nopol BG 7134 V yang masuk jurang hingga menyebabkan satu warga Lampung Barat, Lampung meninggal dunia itu sudah tidak melakukan uji KIR.

Hal itu diketahui berdasarkan pengecekan kelengkapan bus Ranau Indah termasuk KIR yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Lampung Barat.

“Kami sudah melakukan pengecekan secara online, KIR bus yang mengalami kecelakaan tersebut sudah mati sejak tahun 2019,” ujar Kepala Dishub Pemkab Lampung Barat, Reza Mahendra, Sabtu (6/7/2024).

Menurut Peraturan No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan oleh pemerintah melalui Kementerian Perhubungan, KIR mobil adalah serangkaian pemeriksaan yang harus dilakukan.

Reza menjelaskan, pemeriksaan KIR dilakukan guna memastikan jika kendaraan yang beroperasi di jalan sudah sesuai dengan persyaratan, aman, serta layak berkendara di jalan.

”Jadi uji KIR itu penting untuk memastikan layak atau tidaknya kendaraan tersebut beroperasi. Namun ternyata hasil pengecekan kami KIR mati sejak tahun 2019,” kata dia.

Menurutnya, selama ini pihaknya telah secara rutin menggelar Gakkum dengan menggelar kegiatan ramp chek di terminal Sekincau.

Dari hasil rampchek, beber Reza, banyak kendaraan tak terkecuali bus Ranau Indah yang  lakalantas maut itu dilakukan pengecekan.

”Kami rutin menggelar Gakkum, kami lakukan ramp chek dan hasilnya selalu kami sampaikan dan kami rekomendasikan,”

“Kami sampaikan apa saja yang perlu diperbaiki dan dibenahi, dan untuk terkait masalah KIR itu harus di daerah domisili bus itu sendiri,” kata dia.

Sebagai informasi, dalam kurun waktu tiga bulan ini, ternyata bus milik PO Ranau Indah sudah dua kali kecelakaan di Lampung Barat.

Kejadian pertama yakni bus bernopol BG 7901 LP yang mengangkut 18 orang kecelakaan di Pekon Padang Tambak, Kecamatan Way Tenong, terjadi pada Senin (13/5/2024).

Kejadian kedua terjadi baru-baru ini yang menimpa bus nopol BG 7134 V membawa 30 penumpang. Terjadi sekira pukul 15.30 WIB, Rabu (3/7/2024) di Pekon Simpang Sari, Kecamatan Sumber Jaya.

Lakalantas tersebut menelan satu korban jiwa yakni warga setempat (bukan penumpang) dan sembilan penumpang bus menderita luka berat hingga harus dirujuk ke rumah sakit.

Diinformasikan juga, Unit Gakkum Satlantas Polres Lampung Barat bakal memeriksa manajemen Perusahaan Otobus (PO) Ranau Indah dan sopir bus atas nama Safarudin.

Kasat Lantas Polres Lampung Barat Iptu Samsi Rizal melalui Kanit Gakkum Bripka Hasan menerangkan, saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman penyelidikan kecelakaan bus tersebut.

“Dimulai dari pemeriksaan saksi untuk mendalami proses penyelidikan, akan dijadwalkan pemanggilan pihak manajemen PO,” terangnya, Jumat (5/7/2024).

“Pemanggilan PO bus ini dilakukan mengingat kejadian lakalantas ini sudah dua kali terjadi di Lampung Barat,” sambungnya.

Pasca kecelakaan, ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan serangkaian kegiatan mulai dari strelisasi lokasi dengan memasang garis polisi.

Selain itu, telah dilakukan juga olah TKP dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan terhadap para saksi yang mengetahui kejadian tersebut.

Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadilah Astutik mengatakan, pihaknya segera melakukan pemeriksaan terhadap sopir bus Ranau Indah itu.

“Penyelidikan kecelakaan ini telah dilakukan serangkaian kegiatan olah TKP dan memintai keterangan sejumlah saksi,” ucapnya, Kamis (4/7/2024).

"Kami juga akan menjadwalkan pemeriksaan terhadap sopir yang saat ini masih menjalani perawatan di RS Medika Insani, Lampung Utara," terusnya.

Umi melanjutkan, petugas di wilayah hukum setempat juga telah melakukan sterilisasi TKP dengan memasang garis polisi. 

"Kami juga sudah menghubungi sejumlah para keluarga korban. Bagi yang belum menemukan keluarganya yang menjadi korban bisa hubungi kami," imbuh dia.

"Silahkan hubungi anggota kami di Lampung Barat, sampai saat ini, para korban yang dirujuk belum kembali ke keluarganya,” pungkasnya.

Sebelumnya, sebanyak 31 orang menjadi korban dalam kecelakaan maut bus Ranau Indah di Pekon Simpang Sari, Kecamatan Sumber Jaya pada Rabu (3/7/2024) sore.

Korban lakalantas bus masuk jurang tersebut terdiri dari 30 penumpang bus Ranau Indah dan satu pengendara motor yang merupakan warga Lampung Barat.

“Sembilan orang penumpang termasuk sopir dan kondektur bus mengalami luka berat,” ujar Kasat Lantas Polres Lampung Barat, Iptu Samsi Rizal mewakili Kapolres AKBP Ryky, Kamis (4/7/2024).

“Sedangkan satu pengendara motor yang merupakan warga Pekon Simpang Sari, Kecamatan Sumber Jaya bernama Eko meninggal dunia,” sambungnya.

Sementara untuk sisa korban yakni 21 penumpang bus Ranau Indah dikabarkan hanya mengalami luka ringan dan sudah kembali ke kediaman.

Ia melanjutkan, pasca kejadian lakalantas tersebut, sembilan orang korban luka berat yang berada di dalam bus langsung dirujuk ke rumah sakit.

“Lima orang dirujuk ke RS Handayani Kotabumi, satu orang dirujuk ke Bandar Lampung, dan sisanya tiga orang dirujuk ke RS Medika Bukit Kemuning,” sebutnya.

Selain menimbulkan korban, lakalantas yang melibatkan bus Ranau Indah nopil BG 7134 V dan Honda Legenda tanpa nopol itu menimbulkan kerugian materil sebesar Rp 30 juta.

Adapun identitas korban di dalam bus yang mengalami luka berat yakni sopir bus Safarudin (35) warga Kota Batu Kecamatan Waruk Ranau Selatan, OKU Selatan, Sumsel.

Kondektur nis Juhroni (23) Desa Cikentrung Kec. Cadasari Kab. Pandeglang, Banten. Penumpang Oom (70) waega Margamulya Kecamatan Cileles, Lebak, Banten.

Mugni (73) waega Margamulya Kecamatan, Cileles, Lebak, Banten. Kadis Jumiatno (57) warga Simpang Sender Kecamatan, Buay Pematang Ribu Ranau Tengah, OKUS, Sumsel.

Yusuf Ahmat Suhendra (15) warga Hanakau, Kecamagan Sukau, Lampung Barat, Lampung. Selamat (59) waega Simpang Sender Kecamatan BPR Ranau Tengah, OKUS, Sumsel.

Indah (25) warga Sungai Pinang Kecamatan Rambutan, Banyuasin, Sumsel. Agung Triatmojo (26) warga Pekon Gunung Sugih, Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat, Lampung.

Dalam hal ini, pihaknya telah memberi imbauan kepada masyarakat terutama pengendara agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan hati-hati.

“Kami mengimbau untuk seluruh masyarakat Lampung Barat agar lebih mengedepankan kehati-hatian ketika berkendara,” imbaunya.

“Tingkatkan kewaspadaan dini. Untuk kendaraan berpenumpang, sebelum pergi pastikan kendaraan dalam keadaan yang sehat dan aman,” tambahnya.

Kemudian, lanjut dia, masyarakat juga dituntut untuk selalu mentaati peraturan lalulintas yang ada ketika berada di jalan raya.

“Taati peraturan lalulintas. Dengan menaati itu semua, tentunya kita akan merasa aman dan resiko terjadinya lakalantas pun sedikit,” sebutnya.

Terakhir ia juga memberi pesan kepada masyarakat maupun pengendara agar selalu berdoa ketika ingin berpergian ke luar rumah.

Karena menurutnya, meski sudah berhati-hati, kejadian lakalantas seperti ini bisa terjadi kapan pun dan di mana pun.

“Walaupun kita sudah hati-hati, ada saja pasti orang lain yang lalai dan malah menyebabkan kecelakaan,” ucapnya.

“Maka dari itu kita juga harus selalu berdoa kepada Tuhan agar selalu diberikan perlindungan di mana pun dan kapan pun,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sat Lantas Polres Lampung Barat telah membeberkan kronologis kecelakaan maut bus Ranau Indah di Pekon Simpang Sari, Kecamatan Sumber Jaya.

Kasat Lantas Polres Lampung Barat Iptu Samsi Rizal menceritakan, kronologis berawal saat bus Ranau Indah berjalan dari arah Liwa Lampung Barat hendak menuju Sumber Jaya.

“Sesampainya di TKP di jalan menikung menurun, tiba-tiba bus hilang kendali dikarenakan mengalami lepas terot,” ujarnya.

“Sehingga kendaraan tersebut melaju lurus dan setir tidak bisa dibelokan. Kemudian bus menabrak kendaraan R2 yang dikendarai oleh Eko,” sambungnya.

Setelah itu, lanjut Samsi Rizal, bus bersama pengendara motor masuk ke dalam jurang yang kedalamannya diperkirakan 50 meter.

Akibatnya, pengendara motor tersebut meninggal dunia dan enam dari 30 penumpang bus Ranau Indah dirujuk ke puskesmas setempat.

“Sopir atas nam Sapar dan kondektur atas nama Roni termasuk dirujuk karena patah tulang bagian lengan dan kaki,” sebutnya.

“Sedangkan pemotor atas nama Eko yang merupaka warga Pekon Simpang Sari meninggal dunia,” terusnya.

Samsi Rizal menambahkan, pihaknya langsung mendatangi TKP pasca mendapat laporan lakalantas di wilayah tersebut.

“Sat Lantas Polres beserta pihak Polsek Sumber Jaya langsung turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi terhadap korban,” jelasnya.

Ia menyebut, bus Ranau Indah dengan Nopol BG 7134 Y itu membawa sebanyak 30 penumpang menuju Pulau Jawa.

Diketahui, sebelum terjun bebas ke jurang, bus yang diketahui berangkat dari Liwa menuju Pulau Jawa itu menabrak seorang petani.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, petani yang ditabrak bus tersebut merupakan warga Pekon Simpang Sari, Kecamatan Sumber Jaya, Lampung Barat bernama Eko (40).

“Bus saat itu datang dari arah Liwa, korban (Eko) muncul dari arah berlawanan mau pulang dari kebun,” beber salah satu warga, Rabu, (3/7/2024),

“Korban ditabrak dan meninggal di tempat. Di lain sisi bus masuk ke dalam jurang yang merupakan perkebunan kopi” singkatnya.

Sebelumnya, sejumlah korban lakalantas bus masuk jurang di Pekon Simpang Sari, Kecamatan Sumber Jaya, Lampung Barat mulai dievakuasi.

Beberapa korban yang mengalami luka berat dievakuasi oleh pihak Polsek Sumber Jaya, Lampung Barat dan warga setempat dengan dibawa ke Puskesmas setempat.

Evakuasi korban lakalantas bus masuk jurang itu dibenarkan langsung oleh Kapolsek Sumber Jaya Lampung Barat, AKP Rekson Syahrul.

“Saat ini korban lagi pada dievakuasi di Puskesmas. Saya juga sedang ikut evakuasi di sini,” ujarnya, Rabu (3/7/2024).

“Untuk informasi selanjutnya nanti kami informasikan. Karena sekarang lagi pada sibuk evakuasi,” sambungnya.

Ia mengaku, pihaknya belum bisa memastikan berapa jumlah penumpang yang mengalami luka berat dan penyebab kecelakaan.

Pihak kepolisian dan warga setempat masih fokus melakukan evakuasi terhadap korban yang menjadi penumpang pada bus itu. 

Diberitakan sebelumnya, satu unit bus Ranau Indah lakalantas di jalan nasional Air Keruh, Pekon Simpang Sari, Kecamatan Sumber Jaya.

Kejadian lakalantas itu terjadi sore ini, Rabu (3/7/2024) dan menyebabkan bus tersebut merangsek ke dalam jurang yang ada di Sumber Jaya Lampung Barat itu.

Belum diketahui pasti penyebab dan berapa jumlah korban dari lakalantas bus yang masuk jurang di wilayah Lampung Barat itu.

Kasat Lantas Polres Lampung Barat, Iptu Samsi Rizal mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan evakuasi korban dan kendaraan.

“Sekarang personel masih di lokasi, evakuasi korban dibantu dengan masyarakat sekitar. Terkait informasi yang lain masih kita tunggu,” ujarnya.

“Yang jelas kecelakaan terjadi di Pekon Simpang Sari, Kecamatan Sumber Jaya. Bus Ranau Indah masuk ke jurang,” singkatnya. (**/red)