breaking news Baru

Cuaca Panas Tanpa AC Jadi Tantangan Tersendiri Bagi Atlet Indonesia Di Olimpiade Paris 2024

Nasional, buanainformasi.tv - Tim Indonesia akan memulai perjuangannya di Olimpiade Paris 2024. Cuaca panas di kota Paris akan menjadi tantangan tersendiri kontingen Merah Putih.
Olimpiade Paris akan dimulai pada 26 Juli hingga 11 Agustus mendatang. Ajang multievent tersebut digelar dalam kondisi musim panas.

Meskipun sudah terbiasa dengan kondisi cuaca tersebut, atlet-atlet Indonesia tetap diminta mewaspadai kondisi terik panas. Apalagi di Paris mereka tak akan menggunakan Air Conditioner (AC), yang dikhawatirkan dapat memengaruhi performa atlet saat bertanding.

"Saya berterima kasih kepada CdM karena beliau yang sering bolak-balik ke Paris. Jadi memang CdM dan tim enggak sembarangan kerjanya. Mereka sangat teliti mempersiapkan semua potensi-potensi," kata Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, saat ditemui di kawasan Darmawangsa, Kamis (4/7).

"Apalagi kita tahu Juli-Agustus sedang panas-panasnya dan tantangan kita di sana enggak pakai AC, tim CdM mengantisipasi apa yang mengganggu ketenangan atlet," ujarnya.

CdM Olimpiade Paris untuk Indonesia Anindya Bakrie membenarkan situasi yang akan dihadapi para atlet saat di Olimpiade Paris 2024 nanti. Menurutnya, ia dan tim telah menyiapkan rencana lain untuk mengantisipasi musim panas tersebut.

"Tentu yang pertama kali saya tekankan adalah secara psikologi dan mental atlet, bagaimana memberi semangat kepada mereka. Jadi itu yang pertama kali tekankan," kata Anindya.

"Lalu kedua, kenali lawannya. Dalam hal ini kami benar-benar ingin mengetahui bukan hanya saingan, tapi lokasi untuk bertandingnya."

"Kami melihat di Paris ini dari minggu lalu, lalu dua bulan lalu, sangat berubah total. Tapi bukan berarti tidak mempersiapkannya, sehingga mengenai (tidak menggunakan) AC kita harus memikirkan plan B-nya seperti apa," ujarnya.

"Walaupun upaya mereka untuk perubahan iklim. Tapi kami memberikan yang terbaik kepada Tim Indonesia termasuk kepada para pelatih, masseur, fisio, dokternya, dan ekosistemnya itu mesti kita pikirkan baik-baik," kata Anindya.

"Dan terakhir, kami mesti siap dengan segala macam kemungkinan di sana. Bagaimana pun atlet kita harus satu saja fokusnya berbuat yang terbaik kepada Merah-Putih," Anindya mempertegas. (**/red)