breaking news Baru

Orang Asing Bisa Beli Properti di RI, Cukup Dengan Modal Keimigrasian Seperti Paspor, Visa, Atau Izin Tinggal Saja

Nasional, Buana Informasi TV - Kini, warga negara asing (WNA) bisa membeli properti berupa hunian di Indonesia dengan mudah. Cukup dengan modal keimigrasian seperti paspor, visa, atau izin tinggal saja.
Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah. Selain itu, Kementerian ATR/BPN juga mengeluarkan Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 1241/SK-HK.02/IX/2022 tentang Perolehan dan Harga Rumah Tempat Tinggal/Hunian Untuk Orang Asing.

Dengan mudahnya WNA membeli properti di Indonesia, apakah sudah ada yang berminat untuk membelinya?

Wakil Ketua Umum DPP Realestat Indonesia bidang Hubungan Luar Negeri Rusmin Lawin mengatakan, saat ini sudah banyak WNA yang berminat untuk membeli hunian di Indonesia.

"Jadi kemarin saya ke Shanghai bicara di forum Asia Pacific Property Conference ini ada 3 hal yang sangat menarik bagi mereka terkait Indonesia. Pertama tentang (IKN) Nusantara, kedua tentang kepemilikan (hunian) oleh orang asing, mereka sudah bisa beli rumah dengan paspor terutama Jakarta, Bali, dan Batam karena dekat dengan Singapura," tuturnya kepada detikcom, Rabu (25/10/2023).

WNA yang minat untuk membeli properti di Indonesia pun beragam. Mulai dari warga negara (WN) China hingga Amerika Serikat (AS).

"(WN yang minat) China, Hong Kong, Japan, Korea, terutama Australia. Eropa dan AS," ujarnya.

Untuk hunian yang diminati, kata Rusmin, kebanyakan apartemen kalau yang di Jakarta. Sementara itu, jenis properti yang banyak diminati di Bali adalah vila.

Tak hanya hunian, properti lainnya juga diminati oleh orang asing. Adapun, tujuan pembelian properti tersebut pun beragam. Ada yang untuk investasi, rumah liburan atau holiday home, dan untuk usaha khususnya di Jakarta. Properti tersebut khusus untuk product yang 'time sharing'.

"Kan ada product yang time sharing. (Contohnya) apartemen atau unit hotel yang dijual ke publik tapi pengelolaannya tetap di developers," paparnya.

Selain itu, Rusmin juga mengatakan bahwa para investor di forum tersebut juga sangat berminat untuk menjajal kereta cepat alias Whoosh

"Yang ketiga adalah Whoosh, mereka sangat terkagum-kagum sama Whoosh yang pertama di luar China ini, ada di Jakarta. Dan mereka pengin coba karena itu buatannya China kan jadi kan mereka pengin coba ramai-ramai. Jadi ternyata Whoosh juga bisa jadi pemicu bangkitnya tourism, luar biasa sekali ini," pungkasnya. (**/red)