Bandar Lampung, Buana Informasi TV - Pasca Lebaran, pasokan gas elpiji 3 kilogram masih mengalami kelangkaan di sejumlah pangkalan di Bandar Lampung.
Salah satu kekosongan stok elpiji 3 kilogram terjadi di pangkalan SPBU 24.351.30, Soekarno Hatta, Tanjung Senang, Bandar Lampung.
Petugas pangkalan, Sutrisno mengaku, kekosongan stok elpiji subsidi pemerintah ini terjadi sejak sejak pertengahan bulan Ramadan lalu.
Meski begitu dia menyebut, pengiriman selalu rutin oleh pihak pertamina, namun permintaan masyarakat yang tinggi membuat stok di pangkalan cepat habis.
"Ini karena belum datang aja, sama karena banyaknya permintaan masyarakat," kata Trisno, Rabu (17/4/2024).
Sementara penjaga pangkalan LPG SPBU 67 jalan Senopati, Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Endang mengaku meski langka, namun harga Elpiji Melon tetap normal.
"Kalaupun stoknya susah tapi harganya tetap normal. Kalau yang besar Rp220 ribu dan kalau yang melon gas 3 kg Rp 18 ribu," ucap Endang.
Menurut endang, kelangkaan Elpiji 3 kilogram lantaran kebutuhan masyarakat yang meningkat saat lebaran.
Selain itu menurut endang, pada lebaran tahun lalu, pihaknya mendapat stok elpiji melon tambahan dari pertamina.
"Tahun ini enggak ada tambahan, tapi infonya nanti mau ditambah stoknya," kata dia.
Berbeda dengan dua Pangkalan sebelumnya, Agen sekaligus pangkalan Elpiji 3 Kilogram di SPBU 21.351.03 Sukarame Bandar Lampung, mengaku masih memiliki ketersediaan stok.
"Kalau stok kita ada, tapi permintaan memang banyak,"
"Biasa lah, kan suasana lebaran jadi banyak yang nyari," tukasnya.
Meski begitu, Anton mengaku tak ada warga yang sampai antre panjang untuk membeli elpiji subsidi tersebut.
"Bulan puasa ini setiap hari sekitar puluhan yang terjual (di Pangkalan), kalau di agen saya enggak tau,"
"Kalau sampai antre ya enggak, kan banyak juga di tempat lain," pungkasnya. (**/red)