Lampung Barat, Buana Informasi TV - Polres Lampung Barat telah mengamankan beberapa barang bukti di lokasi kejadian perusakan kantor PPA TNBBS yang ada di Pekon Gunung Ratu, Kecamatan Suoh, Lampung Barat, Lampung.
Pengamanan beberapa barang bukti itu dilakukan saat Polres Lampung Barat menggelar rekonstruksi atau olah TKP di kantor TNBSS pada Selasa (19/3/2024) kemarin.
Kepala Polres Lampung Barat, AKBP Ryky Widya Muharam menerangkan, setidaknya pihaknya sudah mengamankan dua jenis barang bukti dI lokasi kantor TNBBS dari hasil rekonstruksi itu.
“Adapun barang bukti yang kita amankan yakni lima bungkus plastik abu arang dan sebuah batang kayu,” ujarnya, Rabu (20/3/2024).
“Selain itu kita kembali menginterview saksi di lokasi kejadian perusakan berujung pembakaran tersebut,” pungkasnya.
Diketahui, rekonstruksi itu digelar dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran awal mula pembakaran dan titik awal api mulai dinyalakan.
Sebelumnya, Polres Lampung Barat juga telah mengamankan beberapa orang yang diduga terlibat dalam aksi pembakaran kantor TNBBS.
Kasat Reskrim Polres Lampung Barat, Iptu Juherdi Sumandi menerangkan, setidaknya ada lima orang masyarakat Suoh dan BNS yang saat ini telah diamankan sementara di Mapolres setempat.
“Iya, ada 5 orang diamankan untuk dimintai keterangan dan dilakukan pemeriksaan,” ujarnya mewakili Kapolres AKBP Ryky, Sabtu (16/3/2024).
“Mereka diduga ada kaitan dengan kejadian pengerusakan dan pembakaran kantor PPA TNBBS Suoh. Untuk hasilnya nanti," singkatnya.
Sebagai informasi, pihaknya juga telah memeriksa sebanyak 11 saksi untuk dimintai keterangan mengumpulkan data-data terkait peristiwa kemarin.
Menurut Juherdi, peristiwa pembakaran kantor TNBBS itu dikarenakan adanya oknum provokator dan hanya segelintir orang saja yang melakukan.
“Karena dari awal kita tekankan, masyarakat Suoh dan BNS merupakan masyarakat yang cinta damai, sehingga kita bertanya-tanya kenapa kejadian kemarin bisa terjadi,” jelasnya.
“Kita masih selidiki terkait dugaan adanya oknum provokator, karena bukan seperti ini masyarakat Suoh yang kita tau,” tambahnya.
Berdasarkan informasi yang pihaknya dapat, ratusan masyarakat Suoh itu awalnya hanya ingin melihat korban di Puskesmas.
Mereka ingin mengetahui keadaan korban dan cerita korban yang bisa selamat dari serangan harimau tersebut.
“Karena ini kan merupakan cerita yang bagus dan hebat karena korban bisa selamat, sehingga mereka berbondong-bondong datang ke puskes,” tutur dia.
“Tapi tidak tau kenapa mereka malah ke kantor PPA TNBBS Suoh, bisa kita lihat juga yang merusak dan melakukan pembakaran itu hanya segelintir orang,” terusnya.
Sedangkan ratusan masyarakat yang lain hanya menonton bahkan ada yang melarang. Namun pembakaran kantor tersebut tetap terjadi.
Sehingga pihaknya meyakini adanya beberapa oknum provokator yang mendalangi pengrusakan dan pembakaran kantor tersebut.
“Ya harapannya masyarakat ini hanya segelintir orang yang melakukan kesalahan dan bisa memberikan dukungan terhadap kami,” ucapnya.
“Semoga kami bisa mengetahui kenapa ini bisa terjadi pengrusakan dan pembakaran. Karena yang kita ketahui masyarakat Suoh masyarakat yang cinta damai,” pungkasnya. (**/red)