breaking news Baru

Luas Lahan Padi Siap Panen di Lampung Utara Mencapai 10.600 Hektare Pada Priode Januari-Mei 2024

Lampung Utara, Buana Informasi TV - Periode Januari-Mei tahun 2024, luas lahan padi yang siap panen di Kabupaten Lampung Utara mencapai 10.600 hektare. 

Luas lahan pertanian padi tersebut merupakan target panen periode Januari-Mei 2024 yang memasuki musim panen. 

Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Lampung Utara, Tomy Suciadi, melalui telepon, Selasa (19/3/2024). 

Ia menjelaskan, luas lahan pertanian padi yang memasuki panen pada periode Januari-Mei 2024 mencapai luasan 10.600 hektare. 

"Jumlah tersebut terdiri dari 1.500 hektare di Februari 2024, 3.095 hektare di Maret 2024, 4.308 hektar di April dan 1.097 hektare di Mei 2024," paparnya. 

Ia mengungkapkan, jika periode bulan Februari 2024 telah dilakukan. 

"Itu perkiraan untuk hamparan musim panen, yakni periode Maret-Mei 2024, untuk bulan Februari 2024 telah dilaksanakan," ucapnya. 

Untuk hamparan padi yang telah panen di bulan Februari 2024 menurutnya didominasi oleh Kecamatan Abung Surakarta dengan luas 600 hektar. 

"Lalu diikuti oleh Abung Semuli sebanyak 100 hektare, sementara di periode Maret 2024, terbanyak di Kecamatan Blambangan Pagar sebanyak 700 hektare dan Abung Timur 600 hektare," ungkapnya. 

Menurutnya, untuk periode Maret 2024 sudah ada yang melakukan panen. 

"Ada yang telah panen, untuk periode Maret 2024. Dan untuk April dan Mei masih merupakan target," lanjutnya. 

Selain itu, khusus periode Februari 2024, berdampak terhadap pergerakan harga beras dipasaran. 

"Dengan asumsi 4,6 gabah kering panen (GKP)/Ha, maka dihasilkan padi kering panen (gkp) sebanyak 6.900 kg gkp," paparnya. 

Hal tersebut menurutnya, mempengaruhi harga beras di pasar. 

"Makanya kemarin, ada pergerakan harga beras yang cendrung menurun karena adanya panen padi oleh petani," jelasnya. 

"Meski belum terlalu signifikan pengaruhnya, sebab hasilnya belum maksimal," sambungnya.

Ia menjelaskan, jika Pemerintah daerah, mendorong petani untuk mengasuransikan tanaman padi yang ditanam, untuk meminimalisir kerugian. Baik itu akibat bencana alam, maupun diakibatkan oleh hama dan lainnya.

"Oleh karenanya Pemda berharap petani dapat mengasuransikan secara mandiri, minimal dalam jangka waktu 6 bulan ke depan," pungkasnya. (**/red)