Bandar Lampung, Buana Informasi TV - Kakanwil Kemenag Lampung Puji Raharjo mendorong para da'i membangkitkan kembali kultur keagamaan dan merawat kebhinekaan serta memperkuat moderasi beragama di daerah 3T.
Hal itu disampaikannya saat menerima dan melepas sembilan da'i untuk berdakwah ke wilayah 3T yang tersebar di Provinsi Lampung.
Ke sembilan da'i tesebut merupakan program yang diluncurkan Direktorat Penerangan Agama Islam Kementerian Agama RI untuk berdakwah selama Ramadan 1445 H/2024 M.
"Program pengiriman da’i ke wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) dimaksudkan untuk memberikan layanan keagamaan dan bimbingan agama Islam kepada masyarakat," jelasnya melalui keterangan tertulis, Sabtu (2/2/2024).
"Bertujuan meningkatkan kemampuan, pemahaman dan pengamalan ajaran islam bagi masyarakat islam di wilayah 3T serta meningkatkan wawasan kebangsaan dan wawasan moderasi beragama di daerah," sambung kakanwil.
Kakanwil mengatakan, kultur masyarakat saat ini sudah berbeda, oleh karena itu para da'i dalam kurun waktu satu bulan ke depan agar bisa menghidupkan kelembagaan keagamaan di desa-desa seperti di TPA dan menghidupkan majelis-majelis pengajian yang ada.
"Bagaimana bisa menghidupkan iklim keagamaan yang baik karena kultur keagamaan masyarakat desa saat ini tidak sama dengan masyarakat desa yang dulu, sudah ikut mengalami pergeseran," tuturnya
Ia menceritakan, beberapa waktu yang lalu telah bertemu dengan tokoh masyarakat, mereka berpesan bagaimana nanti para dai ini dapat menghidupkan iklim keagamaan yang baik dan mencerahkan.
"Karena guru mengaji saat ini itu sudah jarang ditemukan apalagi yang mau diajarkan, maka tugas da'i saya harapkan dapat mendorong kembali sisi keagamaan tersebut agar ada peningkatan dan perbaikan," urainya.
Dia juga menitipkan pesan kepada seluruh da'i 3T yang akan berdakwah di Lampung untuk dipedomani dan diterapkan serta disebarluaskan.
Pertama, bagaimana terjunnya sembilan da'i di daerah 3 T untuk dapat memperkuat kebhinekaan di daerah.
Menampakkan bahwa masyarakat Indonesia secara keagamaan dengan suku yang berbeda beda, adat budaya berbeda dan bagaimana para Da'i menyatukan yang berbeda beda ini menjadi suatu harmoni.
"Jadi memperkuat dan merawat kebhinekaan di masyarakat. hal itu penting jangan sampai kita turun kesana menyalahkan kultur kebiasaan warga disana," ungkapnya.
Kedua, bagaimana merajut keharmonisan di tengah masyarakat. Terlebih paska pemilihan umum dan saat ini momentum menyambut bulan Ramadan.
"Maka harus menyampaikan pesan keagamaan yang mendamaikan dan mencerahkan. bukan justru kita menjadi kompor, karena itu membangun keharmonisan di tengah masyarakat itu digalakkan," ujar kakanwil.
Ketiga, Kakanwil menitipkan pesan terkait penguatan moderasi beragama. "Dalam pembekalan sebelumnya tentu sudah didiberikan pengetahuan tentang moderasi beagama kami titip untuk disebarluaskan kepada masyarakat setempat agar dihidupkan," pesannya.
Keempat, bagaimana mengawal program program Kemenag ditingkat paling bawah misal terkait tanah wakaf, misal ada UPZ ditingkat desa atau lembaga keagamaan nanti bisa dilaporkan dan berkoordinasi dengan kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung.
Terakhir, Kakanwil meminta agar semua da'i juga aktif berdakwah di sosial media dengan membawa pesan mencerahkan dan menyejukkan.
"Kiranya para da'i dapat memfollow akun medsos Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, baik facebook, tiktok, X, youtube, dan semua dai aktif di medsos," kata dia.
Apapun yang dilakukan di sana yang mencerahkan itu diposting di tag kanwil kementerian agama, bimas Islam dan di tag akun medsos kakanwil juga.
"Agar makna diterjunkan di daerah 3 T tersebut, yang kalian semua lakukan bisa dilihat bisa menginspirasi orang di seluruh dunia, misal ada qoute - qoute sederhana, pesan kebaikan ditulis saja di akun medsos, yang terpenting mencerahkan," pungkasnya. (**/red)