Bandar Lampung, Buana Informasi TV - General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Lampung Sugeng Widodo turun langsung melakukan penyambungan dan penyalaan dalam program degensetisasi di salah satu industri penghasil pupuk organik yaitu CV Duta Agro Lestari yang berlokasi di Kecamatan Kalirejo, Lampung Tengah.
Degensetisasi merupakan salah satu program PLN yang mengganti penggunaan genset berbahan bakar fosil ke penggunaan energi listrik yang ramah lingkungan.
Program ini diklaim selain mendukung energi bersih juga lebih efisien sehingga membantu menekan biaya operasional.
Hal itu dilakukan, sebagai komitmen PLN mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sektor industri pertanian di Provinsi Lampung. Selain itu, penyalaan di Industri pupuk organik tersebut merupakan pengimplementasian program degensetisasi PLN.
"Alhamdulillah, hari ini PLN menyalakan listrik dengan daya 41500 Volt Ampere (VA) di CV Duta Agro Lestari. Ini merupakan komitmen kami di PLN untuk mendukung industri pertanian atau usaha pertanian yang ada di Provinsi Lampung", ujar Sugeng Widodo, Jumat (1/3/2024).
Selain itu, Sugeng menuturkan, penyalaan listrik tersebut merupakan salah satu program PLN untuk melakukan degensetisasi secara masif di masyarakat.
Menurutnya, dengan mengurangi penggunaan energi fosil, kita membantu lingkungan bebas emisi, tetap bersih dan hijau.
"Melalui program gensetisasi, PLN terus mendukung lingkungan kita bebas emisi, bersih dan hijau. Sebelumnya menggunakan Genset beremisi dan tidak ramah lingkungan, membutuhkan 35 liter solar per hari untuk pembakarannya, kini digantikan dengan penggunaan energi listrik yang tentunya ramah lingkungan," ujarnya.
Sementara Leman selaku pemilik CV Duta Agro Lestari mengapresiasi penyalaan listrik yang dilakukan PLN.
Leman mengaku sangat beryukur bahwa listrik PLN sudah menyala sehingga Leman dapat segera mengoperasikan tempat usahanya tersebut.
"Saya bersyukur PLN telah memasang listrik di tempat usaha kami, biar langgeng, biar berkah. Alhamdulillah langsung nyala, terima kasih buat PLN," kata Leman.
Hadirnya pabrik pupuk milik Leman tersebut sangat membantu masyarakat disekitarnya.
Dia telah mempekerjakan 30 pekerja yang berasal dari desa tempat usahanya itu beroperasi. Leman menjelaskan, bahan bakunya dari kotoran ternak diantaranya kotoran sapi, kotoran ayam dan kapur.
"Semula kami menggunakan listrik dari genset berbahan bakar solar untuk memproduksi pupuk organik. Dalam satu tahun kami positif memproduksi 3000 ton pupuk organik dan laku terjual di pasar lokalan Lampung," terang dia.
"Alhamdulillah hari ini listrik langsung dipasang, langsung nyala, langsung besok bisa operasi, sangat senang sekali dengan pelayanan PLN," sambung Leman.
Ditambahkannya, saat pabriknya tersebut beroperasi menggunakan genset, Leman harus menyiapkan solar 35 liter perhari, itu pun jika solarnya mudah didapat.
"Selain solar, jika genset sedang dilakukan pemeliharaan, saya harus menyiapkan oli dan sparepart untuk mesin, harus membayar operator genset dan sebagainya hingga biayanya membengkak. Sekarang saya sudah pakai listrik PLN yang tentunya sudah praktis, bersih, ramah lingkungan dan sangat efisien terhadap biaya operasionalnya," tutup Leman. (**/red)