Harga Bahan Pokok Beras Di Lampung Barat Terus Naik Sudah Menyentuh Rp 15 Ribu Per Kg

Lampung Barat, Buana Informasi TV - Harga kebutuhan bahan pokok beras di Lampung Barat, Lampung terus merangkak naik.

Hingga hari ini, harga beras di sejumlah pasar maupun di toko-toko sembako yang ada di Lampung Barat sudah menyentuh Rp 15 ribu per kg.

Salah satu pedagang di Pasar Liwa, Nisridayati mengatakan, harga beras di Lampung Barat mulai naik sejak November 2023.

“Mulai (naiknya) dari bulan November 2023, guyur sampai bulan Desember. Lanjut ke bulan Januari sampai Februari sekarang,” ujarnya, Rabu (28/2/2024).

“Kenaikan awalnya di harga Rp 12 ribu, lalu terus naik. Dan sekarang harganya sudah Rp 15 ribu per kg untuk eceran,” sambungnya.

Kemudian untuk jenis beras premium, berdasarkan informasi, harga beras premium di pasaran saat ini sudah menyentuh Rp 18-20 ribu per kg.

Menurut Nisridayati, kenaikan yang terjadi saat ini merupakan penyesuaian harga pasar seperti bahan pokok lainnya yakni minyak, gula dan sebagainya.

Selain itu, pasokan beras di beberapa bulan terakhir ini terbatas dan masih susah untuk didapat sehingga terjadi kenaikan harga.

“Karena padi sekarang untuk di daerah Suoh saat ini baru mulai keluar bunga. Belum panen, sekitar bulan puasa nanti panennya,” jelasnya.

“Sedangkan kita biasanya ngambil dari Suoh, karena di sana merupakan sentra padi di Lampung Barat,” tambahnya.

Dikarenakan belum adanya pasokan dari Suoh, dirinya memutuskan untuk mengambil beras dari Sumatera Selatan tepatnya di Muara Dua.

“Ya untuk sementara karena Suoh belum panen, kita ambilnya dari arah Muara Dua dan sekitarnya,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu petani di Suoh bernama Eko membenarkan jika tanaman padi di wilayahnya belum memasuki masa panen.

Menurutnya, fenomena El Nino yang terjadi di akhir tahun 2023 menjadi salah satu penyebab keterlambatan masa tanam padi.

“Untuk Suoh sekarang belum pada panen padinya, baru muncul bunga. Sepertinya rata, cuma ada beberapa sawah petani yang diperkirakan dua minggu lagi panen,” jelasnya.

“Mungkin karena El Nino waktu itu ya, jadi para petani pada menunda untuk menanam padi. Sehingga sekarang panennya telat,” terusnya.

Selain fenomena El Nino, curah hujan yang mengguyur sawah petani pasca El Nino juga diprediksi menjadi salah satu penyebab.

“Karena pas El Nino selesai mulai turun hujan tuh, petani mulai ada yang nanem. Cuma curah hujannya tinggi sampai banjir waktu itu,” tuturnya.

“Sejumlah sawah petani yang baru ditanam padi kena banjir. Malah sampai ada yang tujuh kali nanem gagal terus,” sambungnya.

Menurut Eko, panen besar di daerah Suoh dan sekitarnya akan terjadi pada momen bulan Ramadhan tepatnya sebelum lebaran Idul Fitri.

Ia juga menambahkan, fenomena naiknya harga beras ini memang serentak terjadi di seluruh Indonesia termasuk wilayah Lampung.

“Jadi bukan di Lampung Barat aja yang seperti ini, daerah lain juga mengalami. Ya harapannya semoga tidak terjadi kepanikan di masyarakat,” pungkasnya. (**/red)