Nasional, Buana Informasi TV - Akhir tahun lalu dan awal bulan 2024 ini, Sharp mengejutkan dengan memasukkan tiga ponsel secara resmi ke Indonesia: Sharp Aquos R8s Pro, Aquos R8 dan Sense 8. Yang saya review kali ini adalah yang Sharp Aquos R8s. Tipe ini dirilis bersamaan dengan R8s Pro sehingga tidak begitu banyak dibahas oleh media.
Saya tidak heran mengapa R8s tidak banyak dibahas karena ponsel ini spesifikasi dan harganya di tengah-tengah, sehingga yang lebih banyak disorot adalah versi Pro atau versi mid-rangenya (Sense 8).
Setelah menggunakan dan menguji ponsel ini selama beberapa pekan, saya merasa Aquos R8s ini memiliki beberapa kelebihan yang dimiliki oleh R8s PRO dan Sense 8. Dengan layar 6,3 inci, R8s ini lebih ramping daripada yang versi PRO, sehingga lebih mudah dipegang satu tangan, beratnya juga sedikit lebih ringan.
R8s Pro punya image sensor type 1 inch yg sangat besar, tapi R8s ini lebih fleksibel, mirip dengan Sense 8 yang punya dua modul lensa, ultrawide dan wide. Bedanya kualitas lensa ultrawidenya lebih bagus daripada Sense 8.
Rangka Aquos R8s ini terbuat dari alumunium, jadi kokoh dan sudah military grade, tahan berbagai kondisi, dari dicemplungin ke air, suhu ekstrim, dan juga tahan banting. Yang saya review ini adalah warna putih/krem. Ada pilihan yang warna biru juga. Warna pilihan ini terlihat tidak menonjol dan lebih profesional daripada warna-warna Sense 8. Sedangkan yang R8s Pro hanya tersedia dalam warna hitam.
Di bagian atas ponsel ada tempat untuk sim card dan micro memory card yang cara bukanya bisa di congkel dengan tangan tanpa alat tambahan. Di bagian kiri ada audio jack 3.5mm. R8s juga sudah mendukung e-sim. Di bagian bawah ada port usb-c dan speaker.
Secara default, tampilan user interface Sharp ini simple, tidak banyak aplikasi yang bawaan ponsel (bloat-ware).
Bagi teman-teman yang menyukai mode yang simple dan ingin mudah dibaca, ada pengaturan khusus yang dinamakan KANTAN, yang dalam bahasa Jepang berarti sederhana atau mudah. Jika diaktifkan, tulisan dan ikon-ikonnya menjadi besar dan mudah untuk dibaca. Antarmukanya seperti ponsel jaman dulu.
Sistem operasi Android yang terinstall di R8s ini adalah versi 13, dan Sharp menjanjikan bisa update maksimal tiga kali.
Aplikasi kamera di kamera ini seperti ponsel Sharp yang lain simple, tanpa gimmick-gimmick seperti filter/preset atau efek-efek spesial yang lain.
Ada dua kamera yang dapat dipilih. Modul ultrawide 0.7x memberikan resolusi 13MP, kualitas ultrawide ini lebih baik daripada punya Sense 8 tapi tidak lebih baik dari R8 Pro. Modul utamanya berlensa wide ekuivalen dengan 23mm. beresolusi 50MP, lebih besar daripada yang Pro, tapi karena image sensornya lebih kecil, type 1/1.155″, maka tetap yang Pro yang lebih baik. Teknologi sensor R8 ini mirip dengan Sense 8.
Perbedaan mendasar dari Sense 8 adalah processor R8s ini lebih tinggi, Snapdragon 8 gen 2 sedangkan yang Sense Snapdragon 6 gen 1 jadi otomatis kualitas gambar, terutama saat kita mengaktifkan computational photography seperti HDR, foto malam dan portrait mode hasilnya lebih baik yang R8s ini.
Pilihan 2x memberikan gambar yang relatif masih baik, karena resolusi dan ukuran image sensor relatif besar, tapi lebih dari itu menurut saya cocoknya untuk keperluan darurat / dokumentasi biasa saja.
Ada beberapa pilihan mode, misalnya mode portrait dimana kamera akan menyeleksi subjek foto dan membuat latar belakang menjadi blur. Kita bisa atur tingkat kehalusan kulit dan blur latar belakangnya sesuai selera. Ada juga mode malam, di mode ada dua sub mode yaitu foto kembang api atau foto bintang.
Hasil foto dari kamera Sharp ini saya nilai netral tidak terlalu gonjreng dan kontras. Soal hasil gambar lebih ke selera. Sharp sudah menyediakan mode manual dimana kita bisa set sendiri beberapa parameter seperti kontras, saturasi dan ketajaman yang bisa kita ubah nilainya dan bisa disimpan sebagai setting favorit.
Kualitas video Sharp R8 untuk merekam video terbantu oleh prosesor Snapdragon generasi 8 yang cepat. Kualitas yang bisa dipilih mencapai 4K 60p. dan punya electronic stabilizer built-in untuk footage video yang stabil.
Beberapa kelemahan ponsel ini menurut saya adalah baterainya 4570mah saja, dibandingkan dengan Sense 9 dan R8 Pro yang sudah 5000mah. Selain itu kecerahan layar maksimal di 1300nit, jadi di luar ruangan yang sangat terik, kadang agak sulit melihat layar.
Kesimpulannya modul kamera R8S ini cukup fleksibel untuk berbagai jenis fotografi. Beberapa fitur yang menurut saya juga menarik adalah posisi kamera utamanya di bagian tengah membuat komposisi foto dan video lebih mudah, dan lingkaran di sekitar modul kamera ini ternyata multifungsi untuk heat sync, jadi lumayan ponselnya tidak terasa terlalu panas saat di pakai secara intensif.
Dibandingkan dengan kedua ponsel Sharp terbaru, Sharp R8s ini boleh dibilang ponsel terbaik dari dua dunia. Dunia dimana orang-orang membutuhkan kinerja ponsel yang canggih dan tangguh, tapi juga fleksibel dan ringan. Modul kameranya lebih fleksibel dari R8S pro, desainnya simple tanpa banyak gimmick, dan menonjol sebagai salah satu ponsel asal Jepang yang resmi masuk ke Indonesia. Dengan processor dengan teknologi mutakhir, harga Sharp R8S saat artikel ini ditulis Rp 12.999.000. (**/red)