Nasional, Buana Informasi TV - Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman, merespons Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md yang mengungkap ada rektor diminta buat petisi positif terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Habiburokhman justru mengatakan sebaliknya, ada guru besar yang seolah netral tapi menyudutkan pemerintah untuk merendahkan paslon tertentu.
"Saya justru mendengar yang sebaliknya, konon ada guru besar partisan yang nyamar ke kampus seolah netral tapi menyudutkan pemerintah untuk downgrade paslon tertentu," kata Habiburokhman kepada wartawan, Selasa (6/2/2024).
"Bahkan infonya gerakan mereka sistematis, berkoordinasi dengan paslon tertentu secara intensif," lanjutnya.
Waketum Gerindra ini mengatakan laporan yang diterima tiap orang memang akan berbeda tergantung posisi di mana berdiri. Namun, Habiburokhman menyebut tiap tuduhan harus ada pembuktian.
"Kadang-kadang pendengaran kita memang berbeda, tergantung posisi masing-masing. Makanya sebagai negarawan kita nggak cukup hanya pakai pendengaran. Kita harus kedepankan narasi yang edukatif, kalau ada tuduhan harusnya ada pembuktian," ucapnya.
Habiburokhman mengingatkan Mahfud kalau ucapan tokoh itu diawasi oleh rakyat. Dia mengatakan jika bicara tanpa bukti, maka rakyat akan antipati.
"Prof Mahfud harus ingat bahwa kita sama-sama dimonitor oleh rakyat. Kalau kita bicara tanpa bukti pasti rakyat akan antipati," ujarnya.
Sebelumnya, Mahfud mengungkap adanya rektor kampus yang diminta membuat petisi positif terhadap Presiden Jokowi. Petisi itu berisi Jokowi negarawan hingga keberhasilan mengatasi krisis. (**/red)