Tanggamus, Buana Informasi TV - Peringati Hari Gizi Nasional ke 64, Pemkab Tanggamus, Lampung melaksanakan Gebyar Penimbangan dan Pengukuran Sasaran Bayi dan Balita.
David selaku Kebag Gizi Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Tanggamus mengatakan, kegiatan peringatan Hari Gizi Nasional ke 64 ini dilakukan di seluruh Posyandu yang ada di Kabupaten Tanggamus.
David juga mengungkapkan, dalam peringatan Hari Gizi Nasional ke 64 pihaknya melakukan penimbangan dan pengukuran bayi serta balita.
Hal ini dilakukan langsung oleh pelaksana gizi Puskeswan se-Kabupaten Tanggamus yang tergabung dalam Persatuan Ahli Gizi (Persagi).
"Hari Gizi Nasional ke-64 ini sebenarnya jatuh pada tanggal 25 Januari 2024 lalu tapi baru kita laksanakan kegiatan pada hari ini," kata David, Senin (29/1/2024).
David menjelaskan, dalam kegiatan ini Persagi juga turut menberikan edukasi kepada ibu hamil yang ada di lokasi kegiatan.
Dalam kegiatan itu, tim Persagi berikan edukasi tentang pentingnya memberikan makanan dengan gizi seimbang kepana bayi dan balita.
Selain itu, Persagi juga memberikan edukasi terkait Pemberiab Makanan Tambahan (PMT) yang diberikan oleh para bayi dan balita.
"Ada juga kegiatan seperti edukasi dan demo PMT balita dengan tinggi protein di posyandu," ujarnya.
Dalam peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 ini mengusung tema MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting.
Kegiatan ini juga memiliki slogan MP-ASI Berkualitas untuk Generasi Emas.
David juga mengutarakan, kegiatan ini dilakukan untuk penyebarluasan informasi dan promosi kepada masyarakat tentang pentingnya MP-ASI yang kaya protein hewani.
Ia juga menjelaskan, MP-ASI merupakan masa adaptasi bayi yang merupakan tahap awal mencoba makanan padat.
Karena sebelumnya bayi hanya mengkonsumsi ASI hingga waktu yang ditentukan.
Oleh karena itu, selama masa adaptasi, sebaiknya MP-ASI merupakan makanan yang dihaluskan.
"Selama masa adaptasi ini, tekstur MP-ASI sebaiknya berupa makanan yang dihaluskan hingga mencapai konsistensi bubur kental," tandasnya.
Dia juga menjelaskan, MP-ASI yang kaya protein hewani bisa menjadi salah satu cara untuk percepatan penurunan stunting.
Lanjut David, kegiatan ini juga sebagai bentuk intervensi secara spesifik bagi sasaran bayi, balita, ibu hamil dan keluarga beresiko stunting.
Pada tahun 2023 lalu, angka stunting di Kabupaten Tanggamus masih berada di angka 20,4 persen.
Hal itu karena, pada tahun 2024 presiden menargetkan angka stunting di seluruh Indonesia turun hingga ke angka 14 persen.
Namun, angka stunting di Kabupaten Tanggamus memang mengalami penurunan dari 2021 ke 2022 lalu.
Dimana pada tahun 2021 lalu menyentuh angka 25 persen.
Kemudian, di tahun 2022 mengalami penurunan hingga 20,4 persen. (**/red)