TKN Vs TPN Respon ‘Anak Sekecil Itu Berkelahi Dengan Mahfud’

Nasional, Buana Informasi TV - Lagu 'Sore Tugu Pancoran' dinyanyikan saat cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka berkunjung ke Pantai Sanur, Bali. Lirik lagu tersebut diubah menjadi 'anak sekecil itu berkelahi dengan Mahfud' hingga viral di media sosial.
Video Gibran Rakabuming dinyanyikan lagu 'Sore Tugu Pancoran' dengan lirik yang diubah menjadi 'anak sekecil itu berkelahi dengan Mahfud' diketahui viral di media sosial.

Momen Gibran dinyanyikan 'anak sekecil itu berkelahi dengan Mahfud' terjadi di Pantai Sanur, Bali, Sabtu (27/1). Dalam video viral tersebut, Gibran tampak tersenyum kecil ketika penonton meneriakkan kata 'Mahfud'.

Wakil Sekretaris TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Michael F Umbas menyebut Gibran saat itu mengikuti acara bersih-bersih di pantai sebelum beristirahat dan dinyanyikan lagu tersebut.

"Acara bersih-bersih di Pantai Mertasari Sanur, Sabtu pagi 27 Januari 2024," kata Umbas saat dikonfirmasi, Senin (29/1).

Umbas menjelaskan Gibran saat itu diundang relawan dan pendukungnya di Bali. Ketika sesi makan, Umbas mengatakan, ada penyanyi yang menawarkan untuk bernyanyi khusus Gibran.

"Ya waktu itu Mas Gibran ada acara diundang relawan Semeton Gibran dan para pendukung di Bali. Nah, pas sesi sharing dan break makan, ada penyanyi lokal yang nawarin mau nyanyi, katanya lagu khusus untuk Mas Gibran," ujar Umbas.

Umbas menyebut Gibran yang hadir bersama istri, Selvi Ananda, menikmati lantunan lagu 'Sore Tugu Pancoran' Iwan Fals tersebut. Ketika bagian reff, penonton meneriakkan kata 'Mahfud' yang mana seharusnya 'Waktu'.

Lagu tersebut kemudian terdengar menjadi 'anak sekecil itu berkelahi dengan Mahfud'. Gibran disebut kaget mendengar reff demikian.

"Mas Gibran sambil makan nasi jinggo kaget pas masuk ke reff lagu, dan baru ngeh kalau lagu itu terkait dirinya," ujar ketua umum relawan Arus Bawah Jokowi itu.

Michael Umbas mengatakan TKN Prabowo-Gibran merasa tak risih lagu tersebut diubah dan dikaitkan dengan Gibran. Umbas menjelaskan reaksi Gibran saat mendengar lirik lagu itu diubah.

"Asyik-asyik aja, nggak perlu risih. Kan kata Mas Gibran senyumin aja. Waktu dengar lagu ini, Mas Gibran senyam-senyum dan bilang: lucu. Intinya politik tidak perlu baperan, dibuat asyik aja," kata Michael F Umbas, kepada wartawan, Senin (29/1).

"Nah kalau soal lagu ini justru bentuk kreativitas dan memberi kesan bahwa Mas Gibran ini bukan bocah ingusan, belimbing sayur, atau apapun istilahnya. Kita tahu bersama, Mas Gibran yang dianggap remeh justru mampu membalikkan keadaan dan bahkan memberi pelajaran politik kepada siapapun yang merendahkan dia," imbuhnya.

Kemunculan lirik lagu diubah menjadi 'anak sekecil itu berkelahi dengan Mahfud' usai debat keempat Pilpres 2024. Menurut Michael Umbas, cawapres nomor urut 3 Mahfud Md masih terbawa perasaan dengan pertanyaan yang diajukan Gibran saat debat.

"Apalagi Prof Mahfud yang yang konon masih baper karena tidak mampu berdebat dengan Gibran. Pertanyaan greenflation yang substantif dan sangat strategis disebut recehan dan mirisnya tidak dijawab," ujarnya.

Setelah Gibran dua kali tampil di debat, menurut Michael Umbas, Prabowo pun makin yakin tidak salah pilih cawapres. Dia menilai Prabowo tidak perlu khawatir menghadapi pasangan lain, cukup Gibran saja.

"Makanya waktu awal pencalonan, Mas Gibran sampaikan 'Pak Prabowo tenang saja, tenang saja Pak, saya sudah ada di sini'," imbuhnya.

Viral video lirik diubah menjadi 'anak sekecil itu berkelahi dengan Mahfud' juga direspons oleh kubu rival Gibran. TPN Ganjar Pranowo-Mahfud Md mengkritik hal itu lantaran terkesan playing victim.

"Gimik politik, Mas Gibran kan nggak hanya anak kecil, beliau anak presiden aktif saat ini yang sedang berkontestasi pada level tertinggi. Jadi kalau niatnya untuk playing victim rasanya nggak pas," kata jubir TPN Ganjar-Mahfud, Imam Priyono, kepada wartawan, Senin (29/1).

Imam menilai Gibran playing victim lantaran terkesan sosok yang lemah. Padahal, menurut Imam, sumber kekuatan Gibran cukup besar.

"Iya karena seolah-olah kan seperti digambarkan sosok yang lemah dan kecil. Tentu dalam kondisi politik saat ini kepentingannya elektoral," imbuhnya. (**/red)