Lampung Selatan, Buana Informasi TV– Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin mengatakan pihaknya masih mendalami penyebab atau pemicu penganiayaan terhadap pelajar.
Ia menduga ada peristiwa sebelumnya yang menjadi pemicu pelaku melakukan penganiayaan.
Hal itu dikatakan Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin saat menggelar konferensi pers di Aula GWL mapolres setempat, Selasa (23/1/2024).
Yusriandi mengatakan, pihaknya masih mendalami kejadian sebelumnya yang diduga memicu penganiayaan ini.
Menurut dia, penganiayaan ini bukan peristiwa yang dilakukan secara acak.
Yusriandi menyebut, peristiwa penganiayaan tersebut memang sudah diniatkan.
“Kemungkinan ada peristiwa lain yang memicu terjadinya tindak pidana penganiayaan kepada korban. Karena di Whatsapp korban juga didapat sebuah grup yang disinyalir kelompok tertentu Gerakan Bawah 212 (GB212),” katanya.
“Di dalam grup tersebut terdapat 15 member. Ini patut diduga ada pemicunya. Sehingga terjadilah terjadi gesekan tersebut,” sambungnya.
Yusriandi menyebut, pihaknya sudah sering ke sekolah-sekolah untuk menyampaikan bahaya tawuran dan kenakalan remaja lainnya.
“Saya sudah menginstruksikan kepada Kasatbinmas ke sekolah-sekolah untuk mengimbau tawuran atau kenakalan remaja lainnya. Kita ada program namanya program anti-pelajar. Itu salah satu upaya kami,” katanya.
Lalu pihaknya juga akan memaksimalkan tim siber untuk memonitor di media sosial.
Namun, pihaknya juga meminta kepada semua pihak untuk sama-sama mengawasi aktivitas anak.
“Kami mengimbau kepada para orangtua untuk sama-sama mengawasi aktivitas anak. Dimana setelah selepas pulang sekolah, pengawasan berada di tangan orangtua. Kok bisa anak-anak keluar jam 12 malam, jam 3 malam. Nah, kami meminta pengawasan dari para orangtua,” ujarnya.
“Tugas pengawasan anak ini, tidak hanya tugas kepolisian saja. Tapi tugas semua stakeholder terkait, dinas dan bagaimana peran orangtua di dalam kontrolnya,” sambungnya. (**/red)