Bandar Lampung, Buana Informasi TV - Balita Nadif belum juga ditemukan di hari ketiga pencarian oleh Tim SAR gabungan, nadif adalah anak berusia 2,5 tahun yang dilaporkan hilang karena hanyut Perumahan Griya Kencana, Senin (8/1) sore.
Saat kejadian, Nadif disebut sedang mandi air hujan bersama ibu dan kakaknya di Perumahan Griya Kencana, penata Kelola Pencarian dan Pertolongan Basarnas Lampung Slamet Iman mengatakan, pihaknya masih nihil dalam mencari korban.
"Sampai dengan hari ketiga kami lakukan pencarian dan belum ditemukan hasil atau nihil," kata Penata Kelola Pencarian dan Pertolongan Basarnas Lampung Slamet Iman, Rabu (10/1/2024).
Tim SAR gabungan pada 10 Januari atau ketiga sudah melakukan penyisiran sepanjang 8 km dari lokasi awal kejadian dan belum didapatkan korban, "sisi kiri dan kanan selama pencarian telah disapu oleh tim, karena kemungkinan peluang air itu meluap pada hari kejadian itu selalu ada," kata Slamet.
Karena dibeberapa titik diduga termasuk banyak vegetasi dilakukan penyapuan bersama tim untuk pelaksanaan operasi sar dihari ketiga, sampai sore ini masih nihil dan dicari besok pagi," kata Slamet.
Ia mengatakan, dari awal ada 8 titik dan sejauh 8 km telah disapu mulai dari sisi kiri dan sisi kanan, diduga korban tersangkut.
Segala kemungkinan maka akan dilakukan perluasan pencarian dan penambahan personel.
Hingga ganti shif dihari keempat, karena personel sudah mulai lelah.
"Tanda dari korban berusia 2,5 tahun dengan berat 10 kg, tidak memakai baju," kata Slamet.
Masyarakat juga kalau menemukan hal yang mencurigakan bisa hubungi nomor telepon 115 dan bebas pulsa atau bisa ke kantor Basarnas Lampung.
Sebelumnya, korban hanyut Nadif sejak seminggu lalu tidak mau ditinggal ayahnya Mudayanto pegawai BPJS Kesehatan Bandar Lampung bekerja.
Ayah Nadif, Mudayanto di dampingi istrinya Karviana mengatakan, anaknya itu sudah seminggu selalu menangis jika ditinggalnya bekerja.
"Anak saya ini sejak seminggu memang selalu menangis kalau saya pergi bekerja," kata Mudayanto, saat diwawancarai awak media di rumahnya, Selasa (9/1/2024).
Ia mengatakan, dirinya memiliki firasat kalau anaknya Nadif selalu menangis saat dirinya bekerja.
"Saya sudah ikhlas akhirnya dan berharap tim dapat membantu menemukan anak kami," kata Mudayanto.
Sementara itu, Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, pihaknya terus memantau ananda Nadif korban hanyut tersebut.
"Pada hari ini kami bersama tim gabungan telah memantau sungai di Rajabasa Raya dan perbatasan Hajimena, Kecamatan Natar, Lampung Selatan," kata Eva.
Eva mengatakan, tim sampai saat ini masih terus berupaya untuk mencari hilangnya ananda Nadif tersebut.
"Kami masih melakukan pencarian sampai di perbatasan Lamsel dan Bandar Lampung, harapnya ananda Nadif malam ini bisa ditemukan," kata Eva.
Ia mengatakan, pihaknya memohon doanya kepada masyarakat Bandar Lampung agar ananda Nadif bisa ditemukan.
Diimbau kepada warga Bandar Lampung yang mempunyai anak kecil bahwa sekarang lagi musim hujan dan tolong dijaga anaknya.
Karena anak kecil tidak tahu apa yang dilakukannya dan kalau sudah melihat air pasti senang.
Pemkot Bandar Lampung memantau warganya dan berharap aman tidak ada lagi kejadian serupa.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung Deden Ridwansyah mengatakan,
pihaknya bersama seluruh tim SAR gabungan melakukan pencarian hari kedua kepada anak hanyut tersebut.
"Ada sebanyak enam tim yang dibagi dengan dua sektor pencarian korban hanyut," kata Deden.
Ia mengatakan, pihaknya mencari dengan sektor pertama menelusuri mulai dari titik awal sampai daerah yang dicurigai.
Sektor kedua dipusatkan di daerah rawa yang memang curigai dia hanyut sampai sana.
"Namun sampai saat ini hasil pencarian dan berbagai macam usaha dari gabungan belum membuahkan hasil," kata mantan Kepala Kantor SAR Bandung ini.
"Kami berharap korban bisa ditemukan, karena memang bukan hanya tim SAR gabungan akan tetapi masyarakat sekitar," kata Deden.
Keluarga korban bahkan semua melakukan pencarian, sehingga memudahkan untuk segera mungkin menemukan target tersebut.
Elemen yang tergabung yakni TNI, Polri, BPBD, Basarnas, Relawan, PMI dan total tim yang terlibat sekitar 84 personel. (**/red)