Metro, Buana Informasi TV - Wali Kota Metro Wahdi menyebut lahan pertanian yang ada mampu menghasilkan 15 ribu ton gabah dalam sekali panen.
Hasil panen itu berdasarkan luas lahan pertanian di Metro yang mencapai 2.948 hektare.
"Ya alhamdulillah kita memiliki lahan 2.948 hektare yang setiap panen kita bisa menghasilkan 15 ribu ton gabah," ujarnya, Rabu (15/11/2023).
"Kalo misalnya kita 2 kali panen, itu bisa 30 ribu ton sampai 35 ribu ton gabah, dan itu cukup untuk kebutuhan warga," tambahnya.
Ia mengungkapkan, penanaman padi di wilayah Metro tentu harus didukung dengan perkembangan teknologi.
Sehingga hal ini dapat menunjang petani agar mendapatkan hasil panen yang maksimal.
"Tentu dengan kemajuan teknologi itu juga, pentingnya alsintan (alat dan mesin pertanian) jadi harus diberikan," ungkapnya.
"Dari kementerian tadi juga sudah menjanjikan dari 2.948 hektare lahan pertanian itu bantuannya alsintan dan saprotan," imbuhnya.
Tak hanya itu, Wahdi menekankan untuk tetap mempertahankan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) di Metro.
"Dan tentu tetap menjaga keberadaan LP2B kita jangan sampai terganggu," ucapnya.
"Karena dengan lahan pertanian yang terbatas ini ya harus dimaksimalkan," lanjutnya.
Menurutnya, hama yang menyerang tanaman padi di Metro cukup rendah.
"Kalo di Metro ini hama tikusnya tidak banyak, berbeda-beda ya, karena teknologi pertaniannya juga sudah baik," jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Metro Heri Wiratno mengatakan, kesiapan memasuki musim tanam kali ini sudah baik.
"Kesiapan kita sudah oke, mulai dari pupuk, pengolahan tanah sudah hampir selesai," kata Heri.
Ia menjelaskan, seharusnya hari ini ditargetkan sebagai waktu tutup tanam.
Akan tetapi, masih ada sebagian petani yang belum melakukan penanaman padi.
"Sebenarnya hari ini kita targetkan tutup tanam, bukan perdana, tapi ini masih ada sebagian yang belum tanam," ujarnya.
"Karena kemarin kan kemaraunya terlalu panjang, terlalu kering," sambungnya.
Heri juga menegaskan bahwa pengalokasian pupuk ke petani sudah diberikan.
"Ketersediaan pupuk sudah oke semua, bisa dicek di kelompok tani," tuturnya.
Disinggung terkait kemungkinan gagal panen, ia mengaku optimis bahwa kemungkinan gagal panen pada musim tanam kali ini akan rendah.
"Kalo musim tanam rendeng ini optimis kita, kegagalan di bawah 5 persen, karena ini musim rendeng," pungkasnya. (**/red)