Bandar Lampung, Buana Informasi TV - Pemerintah Provinsi Lampung mengklaim indeks kemiskinan Lampung terus menurun sejak tahun 2019.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto saat sidang Paripurna di DPRD Provinsi Lampung, Senin (13/11/2023).
Adapun sidang paripurna itu sendiri dalam rangka mendengarkan jawaban Gubernur Lampung atas pandangan Fraksi-fraksi DPRD terhadap Raperda APBD Lampung tahun anggaran 2024.
Adapun pada penyampaian pandangan Fraksi di paripurna sebelumnya, Pemerintah Provinsi Lampung mendapat kritik pedas dari Fraksi PDIP DPRD Lampung terkait pembangunan selama kepemimpinan Gubernur Arinal Djunaidi, Kamis (9/11/2023).
Dalam penyampaian pandangan Fraksi, Fraksi PDIP yang diwakili Ketut Rameo, menyebut Gubernur Provinsi Lampu belum mampu mengatasi ketimpangan yang ada di masyarakat.
Menyikapi itu, Fahrizal Darminto yang hadir di sidang paripurna mewakili Gubernur Arinal Djunaidi mengatakan pihaknya berkomitmen menurunkan kemiskinan di Lampung.
"Hal itu ditunjukkan melalui tingkat capaian kemiskinan provinsi lampung yang berhasil diturunkan dari sejak 2019," ungkap Fahrizal, Senin (13/11/2023).
"Pada maret 2019, angka kemiskinan di Lampung berkisar di angka 12,6 persen, dan berhasil diturunkan mencapai 11,11 persen pada Maret 2023, atau sekitar 138.565 jiwa," jelasnya.
Dia pun mengatakan pada tahun 2022, Lampung menjadi peringkat ke 3 dengan penurunan angka kemiskinan secara nasional.
"Pada tahun 2022, Lampung menjadi peringkat ke 3 dengan penurunan angka kemiskinan secara nasional setelah Jakarta dan Jawa Barat," kata dia..
Di sisi tingkat pengangguran terbuka, Fahrizal juga mengklaim Lampung memiliki angka lebih rendah dari rata-rata nasional.
"Tingkat pengangguran terbuka provinsi Lampung tahun 2022 mencapai 4,25 persen, lebih rendah dari rata-rata nasional, yang sebesar 5,86 persen," kata Fahrizal.
"Ini menunjukkan peningkatan semakin membaik pada level 4,18 persen pada bulan februari 2023," imbuhnya
Fahrizal pun tak memungkiri tingkat pengangguran terbuka di Lampung selama lima tahun terakhir mengalami fluktuasi.
Namun, dia mengklaim capaian provinsi Lampung lebih baik dari capaian nasional dan rata-rata sumatera.
"Tingkat pengangguran Lampung selama 5 tahun terakhir mengalami fluktuasi, dengan kisaran 4,6 hingga 4,23 persen,"
"Capaian ini terbilang lebih baik dari capaian tingkat pengangguran terbuka nasional dan rata-rata pulau sumatera," kata dia.
Kendati begitu, Fahrizal mengatakan pihaknya terus berupaya melakukan sejumlah strategi untuk menurunkan angka pengangguran di Lampung.
"Pemerintah terus melakukan upaya memperkuat daya saing UMKM melalui kemudahan izin berusaha hingga sertifikasi, dan kemudahan akses pasar," pungkasnya. (**/red)