breaking news Baru

Harga Cabai Meroket, Disdag Metro Himbau Warga Untuk Bijak Kosumsi Cabai

Metro, Buana Informasi TV – Dinas Perdagangan (Disdag) Metro mengimbau warga untuk bijak dalam mengonsumsi cabai.

Hal itu dilakukan karena kenaikan harga cabai yang semakin meroket.

Kepala Disdag Metro Elmanani juga mengimbau agar warga mengurangi konsumsi cabai.

“Kita mengimbau kepada masyarakat ya pintar-pintarlah ya. Kalo yang biasa memang makan cabai itu banyak, ya dikurangilah,” kata dia, Senin (6/11/2023).

Tak hanya itu, warga juga diimbau agar tidak panic buying.

“Kemudian gak perlu panic buying, dengan segala produk apa pun,” ucapnya.

Menurutnya, kenaikan harga cabai ini diakibatkan fenomena cuaca el nino.

“Kenaikan ini karena situasi pasca El Nino, hasil tanam cabai itu kering,” bebernya.

Saat ini, Elmanani mengatakan stok cabai di Metro sedang tidak banyak.

“Untuk stok di Metro saat ini memang sedang tidak banyak seperti biasanya, makanya harga meningkat,” tuturnya.

Ia menambahkan, harga cabai memang cenderung berubah-ubah.

“Memang harga berubah setiap harinya,” ujar dia.

Saat ini, ia mengaku pemerintah telah mengupayakan pengendalian harga cabai di Metro.

“Insya Allah Pemkot Metro selalu berupaya dengan melakukan operasi pasar, karena kami ingin membantu, selalu,” jelas dia.

“Membantu masyarakat agar barang yang langka dan harganya tinggi bisa kita bantu,” pungkasnya.

Harga cabai caplak di Metro meroket hingga menyentuh harga Rp 80 ribu per kilogram, Jumat (3/11/2023) lalu.

Berdasarkan pantauan Tribunlampung.co.id di Pasar Kopindo Metro, harga cabai caplak mulai dari Rp 75 ribu hingga Rp 80 ribu per kilogram.

Rudi, penjual cabai caplak di Pasar Kopindo Metro, mengatakan, kenaikan harga cabai caplak ini telah terjadi sejak sepekan terakhir.

“Kalau gak salah dari Senin kemarin itu sudah naik. Ini tinggi naiknya,” kata dia.

Menurutnya, kenaikan harga cabai caplak ini jauh melebihi harga sebelumnya.

“Harga sebelumnya itu sekitar Rp 30 ribu per kilogram, sekarang kan sudah Rp 80 ribu per kilogram, jadi tinggi naiknya,” bebernya.

Tak hanya itu kenaikan harga cabai caplak ini memengaruhi omset penjualannya.

“Turun ini, sedikit yang beli, karena harganya kan mahal,” ucapnya.

“Kadang ada yang biasanya beli 5 kilogram, sekarang cuma 1 sampai 2 kilogram setelah harga naik,” tambahnya.

Rudi mengungkapkan, kenaikan harga cabai ini diduga akibat musim kekeringan panjang.

Sehingga mengakibatkan petani cabai banyak yang gagal panen.

“Sekarang kan lagi musim kemarau begini, mungkin banyak petani cabai yang gagal panen, jadi itu memengaruhi harga cabainya,” ungkapnya. (**/red)