Nasional, Buana Informasi TV - Jemaah haji dari seluruh dunia memadati Padang Arafah. Mereka menjalani rangkaian puncak ibadah haji di kala suhu di Arab Saudi mencapai 48 derajat Celcius.
Dilansir AFP, Rabu (28/6/2023), jemaah berpakaian putih membacakan ayat-ayat Alquran di bukit, tempat Nabi Muhammad diyakini telah memberikan khotbah terakhirnya.
Beberapa terlihat berswafoto di bawah langit cerah yang membara sebelum berbondong-bondong menuruni Gunung Arafat setelah matahari terbenam. Mereka kemudian menuju ke Muzdalifah terdekat di mana mereka akan menghabiskan malam untuk salat.
"Saya sangat senang. Ini adalah momen yang saya nantikan seumur hidup saya," kata Fadia Abdallah, 67, dari Mesir, mengenakan abaya putih dan duduk di tanah di bawah payung.
Ritual di Arafah adalah puncak ibadah haji, salah satu dari lima rukun Islam, yang menurut otoritas Saudi bisa menjadi rekor terbesar.
Pada Selasa (27/6), otoritas statistik kerajaan mengatakan lebih dari 1,8 juta jemaah telah mengikuti ibadah haji tahun ini. Angka tersebut menjadikannya yang terbesar sejak pandemi Covid-19 tetapi masih kurang dari lebih dari angka 2,5 juta yang diharapkan pemerintah.
Angka tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar jemaah datang dari luar negeri untuk menghadiri salah satu ibadah keagamaan terbesar di dunia.
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman juga tiba kemarin di Mina, tempat para jemaah haji tidur di tenda putih yang tersebar di dataran. Dari udara, sepertinya tanah itu ditaburi salju.
Pangeran Mohammed tiba untuk menilai kesejahteraan jemaah dan kualitas layanan yang diberikan di sana, menurut Kantor Pers resmi Saudi.
Kunjungan itu dilakukan saat suhu melonjak ke level tertinggi sejak haji dimulai pada hari Minggu.
Kementerian kesehatan telah mencatat setidaknya 287 kasus serangan panas dan kelelahan sejak dimulainya haji.
Sebagai informasi, suhu tinggi telah menjadi tantangan konstan bagi para jemaah haji, yang datang dari seluruh dunia.
Menara air berbentuk pohon menyemprotkan pancuran air dingin kepada para pengunjung yang menerima botol air dan makanan ringan gratis yang dibagikan dari truk-truk besar.
Enam rumah sakit lapangan dengan lebih dari 300 tempat tidur telah diatur di Arafat, kata Yasser Bair, seorang pejabat Kementerian Pertahanan Saudi, kepada TV Al Ekhbariya yang dikelola pemerintah.
"Saya tidak percaya saya adalah tamu Tuhan," kata Rahma, seorang ibu rumah tangga asal Libya berusia 57 tahun yang meminta untuk diidentifikasi hanya dengan nama depannya, sambil menahan air mata saat berbicara.
Haji adalah tujuan hidup banyak umat Islam, yang diharapkan menunaikan ibadah haji setidaknya sekali jika mereka mampu secara finansial dan fisik.
Di antara para peziarah adalah orang-orang yang diamputasi dari Suriah, yang beristirahat, dengan kaki palsu di samping mereka, di sebuah tenda dekat Gunung Arafat.
Ibadah haji juga merupakan penghasil pendapatan besar bagi Arab Saudi, pengekspor minyak terbesar dunia yang sedang mencoba mendiversifikasi ekonominya, termasuk dengan pariwisata. (**/red)