Lampung, Buana Informasi TV - Seekor gajah di Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Lampung mati pada Jumat (23/6/2023). Belum diketahui penyebab kematian gajah jantan berusia 45 tahun bernama Mambo itu. Petugas masih menunggu hasil dari nekropsi yang telah dilakukan uji laboratorium.
Mambo sendiri mulai menjadi penghuni Pusat Latihan Gajah (PLG) TNWK sejak 15 April 1985 silam. Gajah ini merupakan hasil translokasi dari Palembang, Sumatera Selatan.
Kepala Balai Taman Nasional Way Kambas, Kuswandono mengatakan pihaknya telah melalui nekropsi pada bangkai gajah tersebut. "Kami sudah melalui nekropsi terhadap bangkai Mambo, kami masih menunggu hasilnya," kata dia, Minggu (25/6/2023).
Kuswandono menjelaskan, nekropsi merupakan kegiatan membedah bangkai hewan. Adapun tujuan dari nekropsi adalah untuk mengetahui penyebab kematian pada hewan.
"Nekropsi yang kami lakukan untuk mengetahui penyebab kematian Mambo. Jadi kemarin kami ambil sampel organ dari hati, jantung, paru paru, ginjal, limpa, usus, lambung, dan otak. Ini seluruhnya akan dilakukan pemeriksaan laboratorium di BBVET Bandar Lampung," terang dia.
Diceritakan Kuswandono, Mambo merupakan salah satu gajah yang susah gemuk selama menjadi bagian dari PLG TNWK. Semasa hidupnya, tim medis Balai TNWK telah melakukan pemeriksaan darah berulang, namun tidak ditemukan adanya kelainan atau sakit tertentu.
"Iya, dia ini tidak bisa gemuk. Kami selalu melakukan uji sample darah secara rutin dan memang tidak ditemukan keanehan ataupun kelainan. Dari catatan rekam medis kami, Mambo tergolong gajah tidak pernah gemuk, dengan 'Body Condition Index' (BCI) hampir selalu bernilai 3 hingga terkadang kurang," urainya.
Hingga saat ini, ada 64 gajah yang tersebar di Taman Nasional Way Kambas. Kondisi gajah yang tersebar terpantau sehat dan baik. (**/red)