breaking news Baru

Ketua DPRD Lampung Barat Berduka Warganya Tewas Dimangsa Harimau

Lampung Barat, buanainformasi.tv - DPRD Lampung Barat menyampaikan rasa belasungkawa atas tragedi konflik manusia dan satwa liar harimau di Suoh dan BNS, Lampung Barat.

Hal itu disampaikan Ketua DPRD Lampung Barat Edi Novial menyusul adanya dua warga di Suoh dan BNS Lampung Barat itu yang menjadi mangsa harimau hingga meninggal dunia.

“Saya Ketua DPRD Lampung Barat mengucapkan belasungkawa dan prihatin yang mendalam atas tewasnya warga Lampung Barat atas serangan harimau,” ujar dia, Jumat (23/2/2024).

“Tentunya serangan si raja rimba ini menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga beserta kerabat yang ditinggal,” terusnya.

Dia juga berharap agar permasalahan konflik manusia dan satwa liat ini bisa segera terselesaikan demi terciptanya rasa aman di masyarakat.

“Saya mengimbau kepada pemerintah daerah agar terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti BKSDA dan BBTNBBS dan Forkopimda,” ucapnya.

“Sekiranya bisa terus berkoordinasi untuk mencarikan solusi atas permasalahan ini jangan sampai timbul korban baru di masyarakat,” sambungnya.

Terakhir ia juga mengimbau agar masyarakat dapt membatasi aktivitas baik itu berkebun dan maupun aktivitas lainnya.

“Terutama di jam-jam rawan seperti di sore dan di malam hari. Untuk menghidari hal-hal yang tidak diinginkan kembali terjadi,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pj Bupati Lampung Barat Nukman meminta pihak terkait untuk segera menangkap harimau yang akhir-akhir ini meneror warga Suoh dan BNS.

Hal itu disampaikan Pj Bupati Lampung Barat Nukman menyusul tragedi dua warga di Suoh dan BNS Lampung Barat yang dimangsa harimau. 

Nukman mengatakan, harimau yang dievakuasi itu minimal dikarantina agar kejadian serupa tidak terulang kembali. 

“Ya intinya hal itu dilakukan agar kejadian ini tidak terulang lagi. Mudah-mudahan," ujar Nukman, Kamis (22/2/2024).

“Ini supaya masyarakat kembali normal, kembali percaya diri untuk melaksanakan perekonomian masing-masing," terusnya.

Nukman juga menyampaikan bela sungkawa terhadap korban meninggal dunia beserta keluarga yang ditinggalkan.

Sebab menurutnya, tragedi ini menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga maupun saudara yang ditinggalkan.

“Intinya kami dari Pemkab Lampung Barat mengucapkan bela sungkawa dan berduka sedalam-dalamnya," tuturnya.

Atas peristiwa itu, Nukman meminta masyarakat selalu waspada dan meminta warga tidak pergi sendirian saat melakukan aktivitas ke kebun.

"Saya minta untuk tetap waspada, kalau ke kebun metik kopi, duren jangan sendiri-sendiri. Usahakan berteman biar saling membantu," sebutnya. 

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak mangambil tindakan sendiri untuk menangkap hewan buas yang berkeliaran beberapa bulan ini. 

Sebab, ia juga khawatir bila masyarakat bertindak tanpa pendampingan pihak terkait akan ada korban lagi. 

Terakhir ia berharap kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan pihak terkait lainnya untuk mengambil tindakan tegas.  

Insiden warga yang kembali diduga dimangsa oleh harimau itu dibenarkan oleh Kapolsek BNS Lampung Barat Iptu Edward Panjaitan.

“Iya benar, korban hilang sejak sore pukul 17.00 WIB. Kuat dugaan dimangsa harimau,” ujar dia, mewakili Kapolres Lampung Barat AKBP Ryky Widya Muharam, Kamis (22/2/2024).

“Korban hilang ketika sedang melakukan aktivitas di kebun yang berada di Talang Busro, Pemangku Peninjauan, Pekon Bumi Hantatai,” sambungnya.

Edward menceritakan, kejadian bermula Pada hari Rabu (21/2/2024) pukul 17.30 WIB, saat itu korban belum juga pulang ke rumah.

B dan S yang merupakan kakak ipar korban langsung melakukan pencarian terhadap korban yang sudah pergi ke kebun sejak pagi hari.

“Saat dilakukan pencarian, mereka hanya menemukan tangki semprot milik korban yang sudah rusak,” jelas dia.

“Selanjutnya mereka melapor ke kepala Dusun Peninjauan dan kemudian melapor ke Aparat Pekon Bumi Hantatai dan Polsek Suoh,” tambahnya.

Setelah mendapat laporan itu, tim gabungan TNBBS Resort Suoh, Polri, TNI, Satgas Lembah Suoh, WRU, WCS langsung menuju ke lokasi hilangnya korban.

Pencarian mulai dilakukan pada pukul 23.00 WIB setelah hujan reda, tim gabungan beserta masyarakat langsung mencari keberadaan korban yang hilang.

“Hasil pencarian hari Kamis tanggal (22/2/2024) sekira pukul 02.00 WIB, korban berhasil ditemukan dengan keadaan meninggal dunia,” sebutnya.

“Korban ditemukan sekitar 300 meter dari kebun korban dengan kondisi organ tubuh sudah tidak utuh,” sambungnya.

Kondisi korban ditemukan sangat mengenaskan dengan kondisi paha kanan sudah tidak ditemukan dan bekas taring di bagian leher.

Ditemukan juga adanya bekas telapak kaki harimau. Dipastikan korban meninggal karena dimangsa harimau. (**/red)