breaking news Baru

Gara-gara kabar mengenai konflik Israel versus Hamas, Seorang Pria AS Tikam Bocah Keturunan Palestina

Nasional, Buana Informasi TV - Gara-gara kabar mengenai konflik Israel versus Hamas, seorang pria berusia 71 tahun di Amerika Serikat (AS) menikam seorang bocah berusia 7 tahun hingga tewas. Pria AS itu didakwa melakukan pembunuhan berlatar belakang kebencian.
Pria pelaku penusukan fatal itu diidentifikasi bernama Joseph Czuba. Pembunuhan ini terjadi di wilayah Plainfield, negara bagian Illinois, AS. Laporan Al Jazeera menyebut bocah laki-laki yang tewas dalam pembunuhan ini merupakan keturunan Palestina-Amerika, Senin (16/10/2023). 

Selain bocah berusia 7 tahun yang menjadi korban tewas, ada pula perempuan 32 tahun merupakan ibunda bocah yang tewas yang mengalami luka-luka akibat kejahatan Czuba itu. Sheriff dari kepolisian Will County mengatakan para korban ditarget oleh pelaku karena konflik terkini antara Hamas dan Israel.


Czuba didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama, percobaan pembunuhan tingkat pertama, kejahatan berdasarkan kebencian, dan penyerangan agresif.

Kepolisian Will County pertama kali menerima laporan dari perempuan korban kekerasan tersebut. Czuba adalah pemilik dari rumah yang disewa dan ditinggali oleh perempuan itu dan anaknya. Keduanya dilaporkan tinggal di lantai dasar rumah milik Czuba selama dua tahun.

"Perempuan tersebut sampai lari ke kamar mandi dan melanjutkan perkelahian dengan si pelaku," kata pernyataan polisi setempat.

Ketika tim kepolisian tiba, mereka menemukan perempuan dan bocah itu telah mengalami banyak luka penusukan di dada, badan, dan lengan tangan.

Kedua korban kemudian dibawa ke rumah sakit setempat. Namun nahas, bocah itu meninggal dunia. Disebutkan bahwa bocah laki-laki itu mengalami 26 luka tusukan pada tubuhnya. Pisau yang digunakan dalam penyerangan ini disebut berukuran panjang 31 cm.
"Pisau yang digunakan dalam serangan ini adalah pisau gaya militer bergerigi berukuran 12 inci yang memiliki bilah tujuh inci," kata kantor Sheriff setempat.

"Detektif dapat menentukan bahwa kedua korban dalam serangan brutal ini menjadi sasaran tersangka karena mereka beragama Islam dan konflik Timur Tengah yang sedang berlangsung yang melibatkan Hamas dan Israel," kantor Sheriff menambahkan. (**/red)