breaking news Baru

Pemkot Bandar Lampung Imbau Masyarakat Manfaatkan Pangan Lokal Selama Harga Beras Melambung

Bandar Lampung, Buana Informasi TV – Pemkot Bandar Lampung mengimbau masyarakat manfaatkan pangan lokal selama harga beras melambung.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pemkot Bandar Lampung, M. Yusuf mengatakan, pihaknya meminta masyarakat untuk menggunakan bahan pangan lokal sebagai pengganti beras.

"Kami imbau mayarakat gunakan pangan lokal seperti ubi, singkong dan jagung sebagai pengganti beras,” katanya, Minggu (25/2/2024).

Selain itu, Yusuf juga meminta masyarakat untuk melakukan gerakan tak boros pangan.

Salah satunya dengan cara membeli dan memakan makanan secukupnya.

"Kami berharap masyarakat tidak boros pangan dan makanlah secukupnya,” tuturnya.

“Jangan ada bahan pangan yang terbuang sia-sia,” pungkasnya.

Berdasarkan laman siagabapokbandarlampung pertanggal 25 Februari 2024, adapun harga beras premiun Rp18 ribu perkilogram.

Kemudian singkong Rp5 ribu perkilogram, kentang Rp18 ribu perkilogram.

Diketahui sebelumnya, Pemkot Bandar Lampung meminta masayarakat untuk tak panik buying beras.

Pasalnya, Pemkot memastikan stok beras di Bandar Lampung dipastikan aman.

Kepala Dinas Pangan Pemkot Bandar Lampung, M Yusuf menyebut dengan masyarakat yang berlebihan dan melakukan panik buying beras, ditakutkan akan ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan dengan menimbunnya.

"Kami harap jangan ada panik buying, menghadapi situasi ini, karena stok beras masih tercukupi," kata Yusuf, Jumat (23/2/2024).

"Memang sampai saat ini kami belum menemukan adanya penimbuan yang dilakukan oleh oknum tertentu. Karena pantauan kami memang ketersediaan beras masih cukup di pasar-pasar tradisional," pungkasnya.

Hal senanda diungkapkan Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Pemkot Bandar Lampung, Erwin.

"Stok beras kita dipastikan aman, masyarakat tidak perlu panik buying," tuturnya.

Ia menyebut, luas sawah di Bandar Lampung lebih dari 400 hektare.

"Luas sawah di Bandar Lampung ada sekitar 400 hektare, tapi yang punya irigasinya ada 187 hektare," bebernya.

Ia menyebut, lahan tersebut dinilai tak luas jika dibandingkan dengan kabupaten kota lain.

"Memang Bandar Lampung ini kan sawahnya tidak begitu luas ya, karena kita perkotaan. Tetapi kita pastikan insyaallah stok aman, sebab kita datangkan juga dari luar daerah stoknya," ucapnya.

Erwin juga menyebut, musim panen di Bandar Lampung bakal terjadi di awal April 2024.

"Untuk Bandar Lampung musim tanam kita kan mundur, jadi nanti diperkirakan awal April sudah mulai musim panen," pungkasnya. (**/red)