Nasional, Buana Informasi TV - Pertamina Patra Niaga mengawali tahun 2024 dengan menyediakan layanan pengisian bahan bakar ramah lingkungan untuk kapal-kapal pesiar yang bersandar di Pelabuhan Benoa, Bali.
Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya, mengatakan layanan tersebut diberikan untuk mendukung Program Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), yakni Bali Maritime Tourism Hub (BMTH).
Saat ini perseroan sendiri telah melakukan pengisian bahan bakar ramah lingkungan, yakni Very Low Sulfur Fuel Oil (VLSFO), sebesar 450 metrik ton (MT) di Pelabuhan Benoa.
"Ini adalah komitmen Pertamina Patra Niaga dalam mendukung Benoa sebagai Homeport wisata berkelas dunia sekaligus membuktikan kesiapan kami dalam melayani pengisian bahan bakar bagi kapal-kapal dengan rute pelayaran internasional," jelas Maya dalam keterangan resminya, Selasa (2/1/2023).
Menurut Maya salah satu kapal pesiar yang sudah melakukan pengisian BBM ramah lingkungan ini adalah Norwegian Jewel yang dikelola Norwegian Cruise Line Holding. Kapal tersebut diketahui tengah berlabuh di Bali, sebagai bagian dari perjalanan selama 14 hari ke 5 negara di Asia Tenggara.
Maya menambahkan VLSFO yang disuplai kepada Norwegian Jewel saat ini memiliki kandungan sulfur maksimum 0,5%. Kemudian seluruh proses pengisian bahan BBM ramah lingkungan itu juga sudah sesuai dengan prosedur keselamatan dan operasional yang berstandar global.
Sebab VLSFO yang disalurkan perseroan sudah sesuai dengan standar ISO 8217:2017 dan regulasi International Maritime Organization terkait pengurangan emisi karbon dari bahan bakar kapal.
Dalam mendukung pengembangan BMTH lebih lanjut, Pertamina Patra Niaga juga memiliki produk ramah lingkungan lain untuk bahan bakar kapal yakni Very Low Sulfur Marine Gas Oil (VLSMGO) yang telah tersedia di Terminal BBM Sanggaran, Bali.
VLSMGO ini merupakan varian lain bahan bakar gasoil yang biasa digunakan di pelayaran internasional, spesifikasinya seperti Pertamina Dex.
"Penyediaan produk VLSFO dan VLSMGO yang ramah lingkungan adalah komitmen kami dalam pengurangan emisi karbon pada sektor industri maritim sekaligus dukungan dalam mewujudkan cita-cita Net Zero Emission Indonesia 2060," ungkap Maya. (**/red)
