breaking news Baru

Iran serukan dunia untuk melawan Israel setelah pengeboman rumah sakit di Jalur Gaza

Nasional, Buana Informasi TV - Iran menyerukan persatuan dunia untuk melawan Israel setelah pengeboman rumah sakit di Jalur Gaza, yang diduga kuat didalangi oleh Israel, menewaskan ratusan orang.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amir-Abdollahian menyerukan agar umat manusia bersatu secara global untuk melawan Israel. Dia menyebut kematian ratusan orang dalam pengeboman rumah sakit di Jalur Gaza sebagai 'pembantaian', Rabu (18/10/2023),

"Setelah kejahatan mengerikan oleh rezim Zionis dalam pengeboman dan pembantaian lebih dari seribu perempuan dan anak-anak yang tidak bersalah...rumah sakit, telah tiba waktunya bagi persatuan global umat manusia untuk melawan rezim palsu yang lebih dibenci daripada ISIS dan mesin pembunuhnya," cetusnya dalam pernyataan via media sosial X.


"Times is OVER! (Waktunya habis!)," tegas Amir-Abdollahian dalam pernyataannya, dengan menggunakan bahasa Inggris.

Dia tidak menjelaskan lebih lanjut pernyataannya soal 'waktunya sudah habis'. Amir-Abdollahian menggunakan bahasa Farsi untuk sebagian besar pernyataannya via media sosial X tersebut, namun dia menggunakan bahasa Inggris saat mengatakan 'Time is OVER'.

Kementerian Kesehatan Palestina menyebut ratusan orang tewas akibat serangan udara yang menghantam Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Jalur Gaza pada Selasa (17/10) malam. Rumah sakit itu menampung ratusan warga Palestina yang mengalami luka-luka maupun yang mengungsi akibat gempuran Israel di Jalur Gaza.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas yang menguasai Jalur Gaza menuduh Israel sebagai dalang utama di balik serangan tersebut. Namun militer Israel dalam pernyataannya menyalahkan roket militan Jihad Islam yang disebutnya mengalami malfungsi dan salah sasaran.

Menanggapi tuduhan itu, militan Jihad Islam balik menuding Israel berbohong dan menghindari tanggung jawab.
Sementara itu, awal pekan ini, Amir-Abdollahian mengancam soal 'tindakan pencegahan' terhadap Israel yang mungkin dilakukan dalam beberapa jam ke depan. Ancaman ini disampaikan saat Israel terus menggempur Jalur Gaza dalam upaya membalas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

"Para pemimpin perlawanan tidak akan membiarkan rezim Zionis melakukan apapun yang mereka inginkan di Gaza ... Oleh karena itu, tindakan pencegahan apapun mungkin dilakukan dalam beberapa jam mendatang," cetus Amir-Abdollahian seperti dilansir Al Arabiya News dan Press TV, Selasa (17/10).

Saat ditanya lebih lanjut apakah Iran akan ikut 'berperang', Amir-Abdollahian menjawab: "Setiap kemungkinan bisa saja terjadi."

"Tidak ada pihak yang boleh acuh terhadap kejahatan yang sedang dilakukan di Gaza," ucapnya.

Korban tewas akibat gempuran Israel terhadap Jalur Gaza, menurut otoritas kesehatan setempat, sejauh ini mencapai lebih dari 2.800 orang, yang sebagian besar warga sipil. Sementara korban tewas akibat serangan Hamas terhadap Israel dilaporkan mencapai sedikitnya 1.400 orang. (**/red)