breaking news Baru

Pemprov Lampung Janjikan Tidak Akan Terjadi Kelangkaan BBM Pertalite di Provinsi Lampung

Bandar Lampung, Buana Informasi TV - Pemprov Lampung menjanjikan tidak akan terjadi kelangkaan BBM Pertalite di Provinsi Lampung.

Hal itu dikatakan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Lampung Kusnardi, diwawancara di Bandar Lampung, Selasa (3/10/2023).

"Kuota Pertalite di Lampung dalam skala tahunan masih aman," kata Kusnardi.

Kusnardi mengatakan kuota yang terserap baru sebesar 89 persen hingga akhir September nanti.

Angka 89 persen itu setara dengan 560.722 kilo liter.

"Penyaluran BBM Pertalite sudah 89 persen," kata Kusnardi.

Diketahui, Kuota BBM subsidi Pertalite 842.237 kilo liter.

Kuota tersebut tercantum dalam surat yang dikeluarkan Badan Pengatur Hilir (BPH) Minyak dan Gas Bumi nomor T-62/MG.05/BPH/2023 yang dikeluarkan pada 16 Januari 2023.

Meski tersisa 11 persen lagi, Kusnardi menjamin tidak ada kelangkaan BBM Pertalite di Provinsi Lampung.

Kusnardi mengatakan pihaknya sudah mengatur alokasi agar sisa kuota tersebut tercukup hingga akhir tahun.

"Nanti akhir tahun nanti beda lagi kuotanya," kata Kusnardi.

Sebelumnya, Tribun Lampung memberitakan pengguna BBM Pertamax di Provinsi Lampung mulai ramai bermigrasi ke BBM subsidi, jenis Pertalite.

Hal itu setelah diterapkannya harga baru non subsidi jenis Pertamax ada di angka Rp 14.300 per liter di wilayah Provinsi Lampung.

Harga BBM Pertamax itu mulai berlaku sejak PT Pertamina mulai menerapkan harga baru pada pada Minggu (1/10/2023) kemarin.

Pantauan Tribun Lampung, pada Selasa (3/10/2023), terjadi antrean pembelian BBM Pertalite di sejumlah SPBU pengelolaan PT Pertamina di Bandar Lampung.

Dari keterangan salah satu petugas SPBU di Jalan Sultan Agung, Bandar Lampung, antrean pembelian BBM Pertalite mulai terlihat sejak Senin (2/10/2023) kemarin.

Antrean seperti itu, juga terjadi pada SPBU di Jalan Soekarno Hatta, Jalan ZA Pagar Alam, Jalan Wolter Monginsidi dan beberapa SPBU lainnya.

Harga Pertalite yang tetap, dengan Rp 10 ribu per liter disinyalir diburu konsumen.

Dengan kondisi itu, warga Bandar Lampung berharap agar kenaikan harga Pertamax tidak menimbulkan kelangkaan BBM subsidi, khususnya Pertalite. (**/red)