breaking news Baru

AS Ajak Israel Terapkan Jeda Kemanusiaan Di Gaza

Nasional,Buana Informasi TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken akan mengunjungi Israel untuk menyerukan jeda kemanusiaan lokal dalam pertempuran yang terus berlanjut di Jalur Gaza, demi memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan.
Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (3/11/2023), seruan itu akan disampaikan Blinken saat kembali berkunjung ke Israel pada Jumat (3/11) waktu setempat, setelah Tel Aviv mengklaim pasukannya mengepung Gaza City -- kota terbesar di Jalur Gaza -- yang menjadi fokus dalam upaya memusnahkan Hamas.

Dengan perang mendekati akhir minggu keempat, Blinken dijadwalkan mengunjungi Israel untuk kedua kalinya dalam sebulan terakhir. Dalam kunjungannya, Blinken akan bertemu langsung dengan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.





Kunjungan Blinken ini dilakukan saat pasukan militer Israel sedang bertempur melawan Hamas, yang memberikan perlawanan dengan serangan-serangan gerilya dari jaringan terowongan bawah tanah yang luas di Jalur Gaza.


Saat meninggalkan Washington untuk terbang ke kawasan Timur Tengah, Blinken mengungkapkan dirinya akan membahas langkah-langkah konkret untuk meminimalkan dampak bagi warga sipil di Jalur Gaza.

Sementara Gedung Putih menyatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan serangkaian jeda dalam konflik di Jalur Gaza. Dijelaskan Gedung Putih bahwa jeda dalam pertempuran harus bersifat sementara dan bersifat lokal, dan ditegaskan bahwa jeda itu tidak akan menghentikan Israel untuk bisa mempertahankan diri.

"Apa yang kami coba lakukan adalah menjajaki gagasan mengenai jeda sebanyak mungkin yang diperlukan untuk terus menyalurkan bantuan dan terus berupaya mengeluarkan orang-orang dengan selamat, termasuk para sandera," jelas juru bicara keamanan nasional AS, John Kirby, kepada wartawan.




Dalam kunjungannya ke kawasan Timur Tengah pekan ini, Blinken juga dijadwalkan bertemu Menlu Yordania Ayman Safadi di Amman pada Sabtu (4/11) besok. Sebelumnya, Safadi menyerukan Israel harus mengakhiri perang di Jalur Gaza dan menyebut Israel melakukan kejahatan perang dengan mengebom warga sipil.

Semakin bertambahnya jumlah korban jiwa di kalangan warga sipil Palestina di Jalur Gaza, ditambah kurangnya pasokan makanan, air, obat-obatan dan bahan bakar telah meningkatkan seruan dari para pemimpin global untuk menghentikan pertempuran atau gencatan senjata.

Israel menolak seruan semacam itu, dengan menegaskan pihaknya menargetkan anggota Hamas yang dituduh sengaja bersembunyi di antara penduduk dan bangunan sipil. Gedung Putih juga menolak seruan gencatan senjata.

Laporan otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 9.061 orang, termasuk 3.760 anak-anak, tewas akibat serangan udara Israel yang sudah berlangsung selama nyaris empat pekan terakhir. Gempuran Israel itu membalas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, yang dilaporkan menewaskan lebih dari 1.400 orang.(**red/)