breaking news Baru

Kanwil Kemenag Lampung Mendukung Literasi Agama Untuk Ubah Generasi Muda Terhindar Dari Isu-isu Negati

Bandar Lampung, Buana Informasi TV - Kantor Wilayah Kementerian Agama atau Kanwil Kemenag Lampung mendukung literasi agama untuk ubah generasi muda terhindar dari isu-isu negatif. 

Kepala Kanwil Kemenag Lampung Puji Raharjo mengatakan, pihaknya mendukung literasi agama agar generasi muda terhindar dari isu-isu negatif. 

"Adanya literasi agama ini agar mengubah generasi muda terhindar dari isu negatif," kata Kakanwil Kemenag Lampung Puji Raharjo saat dihubungi Tribun Lampung, Jumat (29/9/2023). 

Ia mengatakan, pihaknya mendukung adanya sindikasi media oleh PTKI (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam) yang merupakan langkah strategis dalam memperkuat literasi agama bagi generasi Z. 

"Dengan harapan generasi muda untuk terhindar dari isu-isu negatif," kata Kakanwil Kemenag Lampung Puji Raharjo. 

"Jadi upaya ini penting untuk memastikan generasi muda mendapatkan pemahaman agama yang benar dan terhindar dari isu-isu negatif," kata Puji. 

Puji mengatakan, dirinya mengapresiasi adanya sindikasi media oleh PTKI. 

"Semoga dengan kerja sama yang baik maka akan dapat menampilkan wajah Islam yang ramah dan toleran kepada masyarakat," kata Puji saat menghadiri Workshop Penguatan Sindikasi Media yang digelar Universitas Islam Negeri Raden Intan di Bandar Lampung.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Agama (Stafsus Menag) Bidang Media dan Komunikasi Publik Wibowo Prasetyo mengatakan, konten-konten keagamaan di media massa saatnya diproduksi lebih mencerahkan agar generasi Z Indonesia. 

"Diharapkan generasi Z bisa memiliki pemahaman agama yang tepat," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya menilai bahwa peran ini bisa dilakukan secara masif oleh media-media di lingkungan PTKI. 

"Mereka mampu menciptakan konten lebih berkualitas sekaligus daya sebar yang luas," kata Wibowo.

Wibowo meneruskan, generasi Z ini merupakan calon-calon pemimpin masa depan Indonesia. 

Mereka sangat digital native, terbuka dengan prinsip keberagaman dan berperspektif sangat global. 

Generasi ini umumnya masih lemah dalam hal verifikasi terhadap informasi yang mereka serap. 

"Jadi celah inilah harus dijembatani para akademisi Islam untuk memberikan informasi yang benar lewat media," kata Wibowo. 

Potensi besar generasi Z ini, lanjutnya, harus dikelola dengan optimal karena akan berdampak terhadap masa depan bangsa.

"Maka sejak dini mereka tidak dibiarkan berselancar mencari informasi yang tanpa arah," kata Wibowo. 

Peran media di lingkungan PTKI yang melakukan sindikasi sangat efektif dalam membangun kehidupan beragama yang toleran dan moderat. 

Wibowo optimis, jika sindikasi media ini bisa berjalan baik, maka isu-isu negatif yang membahayakan kerukunan umat beragama bisa diredam.

Media sindikasi juga strategis dalam membendung isu-isu ekstremisme berbalut ajaran Islam yang masih marak. 

"Ini yang menjadi tantangan bersama untuk menunjukkan bahwa ajaran Islam itu sangatlah ramah," urainya.

"Diharapkan agar generasi Z menjunjung tinggi perdamaian, keadilan dan kemanusiaan dan harus memenangkan isu seperti ini," tambahnya. 

Sementara, Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kementerian Agama Ahmad Zainul Hamdi mengatakan, pihaknya menilai bahwa sindikasi media bisa menjadi kekuatan besar dalam merebut wacana publik. 

"Diharapkan generasi Z harus serius mengelola media jaringan ini. Dengan harapan agar wajah Islam yang lebih ramah benar-benar terwujud," kata Ahmad. (**/red)