breaking news Baru

Akhiri Puasa 28 Tahun, Pencak Silat Lampung Sumbang 2 Emas PON 2024

Bandar Lampung, buanainformasi.tv - Atlet pencak silat menyumbang dua medali emas dan dua medali perunggu untuk kontingen Lampung di arena PON XXI/2024. 

Adapun dua medali emas masing-masing disumbangkan M Wildan dan Sadan Sidik Lisanaka.

Bertarung di kelas F dalam pertandingan di Gedung Veteran, Medan, Jumat (13/9/2024), Wildan mengalahkan pesilat tuan rumah Sumut M Rian Syaputra di babak final. 

Wildan menang dengan skor 49-37 setelah melalui pertandingan yang penuh drama.

Sementara emas kedua dipersembahkan oleh Sadan Sidik Lisanaka yang turun di kelas H. 

Sadan sukses meraih kemenangan dengan skor telak 21-9 atas pesilat Nusa Tenggara Barat M Fadil Anwar. 

Adapun dua medali perunggu masing-masing diraih oleh Ahya Utama Bhakti dan Rizki Andika Irawan.

"Alhamdulillah, pencak silat menambah medali emas untuk Lampung, setelah mengalahkan pesilat tuan rumah Sumut," ujar Ketua Harian KONI Lampung Amalsyah Tarmizi, Jumat (13/9/2024).

"Untuk Ahya dan Andika sudah dipastikan meraih medali perunggu. Meski gagal lolos ke final, cabor pencak silat menggunakan sistem juara tiga bersama, jadi dipastikan dapat dua perunggu," ucapnya.

Ketua Harian Pengprov IPSI Lampung Ari Nanda Djausal mengaku bangga atas pencapaian tersebut. 

Pasalnya, cabor pencak silat sudah lama tertidur dan tidak membawa pulang medali dari arena PON. 

"Raihan ini juga sudah memenuhi janji mereka terhadap gubernur dan KONI setahun yang lalu," ujarnya.

Sementara manajer tim pencak silat Lampung Riagus mengatakan, prestasi di PON kali ini menjadi sejarah. 

Pasalnya, sudah 28 tahun pesilat Lampung puasa medali emas. Bahkan di PON XX Papua lalu, Lampung gagal berpartisipasi di cabor pencak silat.

"Atas nama Ketua Umum IPSI Lampung Bapak Faisol Djausal, kami berterima kasih kepada pemerintah, KONI, dan masyarakat Lampung atas doa dan dukungannya sehingga kami bisa mempersembahkan medali," ucap Riagus. 

Akhiri Puasa 28 Tahun

Prestasi yang diraih atlet pencak silat Lampung patut diacungi jempol. 

Dua medali emas dan dua perunggu dibawa pulang dari arena PON 2024.

Dua keping medali emas yang dipersembahkan M Wildan dan Sadan Sidik Lisanaka itu seolah menjadi bukti bahwa pencak silat Lampung belumlah habis. 

Para pendekar Sai Buwi Ruwa Jurai seolah terlahir kembali. Itu setelah Pengprov IPSI Lampung berada di bawah kepemimpinan Faishol Djausal.

Medali emas itu juga mengakhiri puasa 28 tahun atlet pencak silat Lampung di pergelaran PON. 

Kali terakhir Lampung menyabet emas dari cabor pencak silat kala Suwandi Jarot secara fenomenal meraihnya di PON Jakarta 1996 silam.

Setelah itu tidak pernah lagi ada pesilat Lampung yang mampu menembus babak final cabor pencak silat di PON. 

Baru pada PON 2016 di Jawa Barat, Lampung kembali meraih dua medali perunggu atas nama Nadir dan Hafis.

Prestasi ini tak lepas dari sepak terjang Faishol Djausal yang melakukan reformasi besar-besaran, baik pada tatanan organisasi maupun program kerjanya. 

Di bawah kepemimpinan Faishol, perkembangan pencak silat Lampung sangat luar biasa.

Dimulai dari gebrakan di Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) di Palembang, dimana pencak silat menjadi cabor baru yang dipertandingkan. 

Anak-anak Lampung langsung menunjukkan kekuatan dengan meraih medali emas. (**/red)