Pesisir Barat, buanainformasi.tv - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pesisir Barat Lampung mencatat hasil produksi komoditas kopi pada tahun 2024 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
Kabid Perkebunan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pesisir Barat, Zulfikardo mengatakan, hasil produksi kopi pada tahun 2024 sebanyak 1.335 ton.
"Hingga termin kedua hasil produksi kopi di Pesisir Barat baru mencapai 1.335 ton," ungkapnya, Kamis (19/9/2024).
Dikatakannya, hasil produksi kopi tersebut jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan.
Pada tahun 2023 yang lalu hasil produksi kopi robusta di Pesisir Barat tercatat mencapai 2.906 ton.
Ada beberapa penyebab turunnya produksi kopi di antaranya karena dipengaruhi oleh cuaca yang tidak menentu dan masih adanya pemugaran oleh petani dengan sistem setek.
Pada bulan September ini lanjutnya, cuaca di Pesisir Barat mulai memasuki musim penghujan. Untuk itu ia berharap agar para petani dapat terus melakukan perawatan.
"Sekarang hujan sudah mulai turun, tentu kita berharap para dapat terus melakukan perawatan terhadap tanaman kopi, sehingga kedepan produksi kopi bisa meningkat," ujarnya.
"Musim kopi tahun ini masih belum berakhir, biasanya nanti ada termin ketiga di akhir tahun mudah-mudahan produksi kopi kita bisa meningkatkan, sehingga bisa membantu kesejahteraan para petani,"tandasnya.
Diketahui, harga komoditas kopi di Pesisir Barat sempat mengalami penurunan yang cukup signifikan hingga menyentuh Rp 45 ribu perkilogram, harga komoditas kopi di Pesisir Barat Lampung kembali mengalami lonjakan.
Saat ini harga komoditas kopi di bumi para sai batin dan ulama itu berkisar di harga Rp 60 ribu sampai Rp 62 ribu per kilogram.(**/red)