breaking news Baru

Guru Madrasah Bandar Lampung Terapkan Metode Gasing

Bandar Lampung, buanainformasi.tv - Guru madrasah se-Lampung pada semua jenjang mulai RA, MI, MTs hingga Madrasah Aliyah (MA), diminta menerapkan metode Gasing (Gampang, Asyik dan Menyenangkan) untuk memudahkan peserta didik belajar matematika. 

Kakanwil Kemenag Lampung Puji Raharjo mengatakan, pihaknya memberikan pemahaman kepada para guru-guru madrasah se Lampung untuk menerapkan metode Gasing. 

"Jadi metode Gasing itu bagaimana para siswa bisa berhitung mata pelajaran matematika lebih cepat dan mudah dipahami," ujarnya saat memberikan sambutannya di hadapan peserta metode Gasing di Hotel Nusantara Syariah di Bandar Lampung, Selasa (17/9/2024). 

Guru matematika akan memberikan pembelajaran dengan gerakan tubuh atau gestur dalam memberikan pelajarannya. 

Ia mengatakan, Prof Yohanes Surya, menggagas metode tersebut dan berhasil membuat para siswa di Papua belajar matematika dengan cepat dimengerti. 

Seluruh madrasah negeri sudah dilakukan diseminasi metode pembelajaran Gasing tersebut.

"Kami di Lampung ada sebanyak totalnya 160 orang diajarkan dalam metode Gasing tersebut," tukasnya.

Puji mengatakan, guru MI (Madrasah Ibtidaiyah) kemarin sudah dilakukan sebanyak 80 pendidik. 

Pada hari ini 80 guru MTs dan MA se-Lampung dilakukan pengajaran untuk belajar metode Gasing. 

Pemateri atau narasumber nasional yakni Syahrul Alamsyah selaku Ketua Pokjawas Provinsi Lampung. 

Kartika guru MTS Negeri 1 Tanggamus dan Rahma guru MI Negeri 1 Way Kanan, keduanya telah mengikuti instruktur nasional 20 hari di Surabaya beberapa waktu lalu. 

Ketua PWNU Lampung itu mengatakan, para guru tersebut dilatih selama lima hari ke depan.

Sehingga para guru tersebut benar-benar menguasai metode itu dan bisa menularkannya ke guru-guru yang belum berkesempatan ikut diseminasi tersebut.

Metode Gasing ini menyajikan pelajaran matematika yang selama ini menjadi momok bagi siswa menjadi pelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami. 

Prof Yohanes Surya telah melakukannya kepada siswa di Papua hingga berhasil menjadi juara pada tingkat nasional dan internasional. 

"Selama ini kan siswa merasa tegang saat belajar matematika atau selama ini sekolah menggunakan metode menghafal," kata Puji.

Sehingga cukup berat tapi sekarang dengan metode gestur hingga siswa menyenangkan belajar matematika.(**/red)