breaking news Baru

Insentif PNS ke IKN Dirombak, Jokowi Minta Hunian Tidak Perlu Sharing

Nasional, buanainformasi.tv - Pemerintah melakukan perombakan ulang untuk insentif bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) pertama yang pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN) alias Tunjangan Pionir. Salah satu yang mendapat perhatian lebih ialah terkait hunian ASN.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas mengatakan hunian menjadi salah satu hal yang mendapat perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Mulanya, ASN yang berstatus di bawah status eselon 1 direncanakan bisa menghuni apartemen tersebut secara sharing atau berbagi. Namun Jokowi meminta tak demikian.

"Arahan Presiden (Jokowi) yang baru tidak perlu sharing. Meskipun di bawah eselon 1, kalau dia sudah menikah, ya sudah satu kamar. Nah itu kan bagian dari insentif," kata Anas, ditemui di Kantor Kementerian PAN-RB, Jakarta Selatan, Selasa (30/7/2024).

Begitu pula dengan bagian dari insentif lainnya, akan kembali dibahas ulang. Dengan demikian, harapannya ASN yang pindah ke sana bisa hidup tenang. ASN pun tidak perlu sering-sering pulang-pergi ke kampung halaman.

"Karena kalau sharing, nanti dengan keluarga pasti ingin pulang nih, akhir pekan, sebulan sekali. Tapi kalau memang dia sudah berkeluarga, maka satu apartemen, satu ASN dengan keluarganya, dia akan lebih tenang dan dia bisa lebih damai," jelasnya.

Meski Tunjangan Pionir ini tengah dibahas ulang, Anas tetap memastikan bahwa para ASN pionir yang pindah ke IKN akan mendapatkan insentif. Namun memang insentif ini perlu disesuaikan kembali karena ada persepsi berbeda dengan konsep lamanya sehingga akan diperbarui.

"Terkait dengan tunjangan ASN yang insentif untuk pindah ke IKN itu masih dirumuskan ulang. Karena ada persepsi yang berbeda dengan konsep yang lama. Disesuaikan dengan konsep yang baru," jelasnya.
Sedangkan untuk pemindahan ASN sendiri, menurut Anas, hal ini akan bergantung pada kesiapan huniannya. Ditargetkan kalau dengan skema tidak sharing akan ada 1.700 ASN yang pindah, sedangkan kalau sharing ada 3.200 ASN. Hal ini mengacu pada jumlah tower hunian ASN yang mencapai 47 tower.

"Setelah kita hitung-hitung, kalau tidak sharing itu untuk 1.700, tapi kalau sharing itu 3.200 ASN," ujar dia.
"Nah tergantung kita lihat nanti, meskipun kita lihat nanti yang menikah dan berapa yang akan pindah. Dan insentifnya berarti mereka akan dapat apartemen yang dekat sekali dengan pusat pemerintah dan cukup luas," sambungnya. (**/red)