breaking news Baru

PDNS Diretas, Menkominfo dan Kepala BSSN Dicecar DPR

Nasional, buanainformasi.tv - Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang ransomware yang berdampak data instansi pemerintah diretas hacker dan layanan publik, seperti keimigrasian, berdampak sejak Kamis (20/6/2024).

Hingga sampai saat ini, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), hingga Cyber Crime Polri terus berupaya memulihkannya.

Proses pemulihan yang berjalan hingga satu pekan ini menjadi sorotan anggota Komisi I DPR RI.

"Ini sebetulnya kecelakaan atau kebodohan nasional? Karena apa, prihatin. Kita sudah hampir lima tahun bekerjasama mitra, terutama BSSN yang selalu melaporkan ada serangan, tetapi tidak ada tindakan yang lebih komprehensif," ujar Anggota Komisi I DPR Tubagus Hasanudin, Kamis (27/6/2024).

Lebih lanjut, Tubagus berdasarkan catatan yang dimilikinya lanskap keamanan siber yang dirilis BSSN ada sekitar sejuta insiden serangan. "Tetapi, terus saja begitu. Apakah kita hanya melaporkan insiden itu atau melakukan upaya insiden itu tidak terjadi," ucapnya.

Anggota DPR yang lain, Sukamta, pun mengkritisi kejadian PDNS 2 yang diretas ransomware sampai berbagai data instansi pemerintah dienkripsi hacker.

"Kita perlu bekerja lebih keras menurut saya karena soal data center ini. Tetangga kita di Singapura, data bocor itu keamanan nasional pak," kata Sukamta.

Sedangkan, Nurul Arifin tak habis pikir PDNS 2 bisa disusupi ransomware yang berdampak layanan publik terganggu.

"Saya ingin mengatakan bahwa perkara ini adalah perkara tragis, miris, dan ironis. Ini seperti heart attack begitu karena PDNS mempunyai fungsi melindungi kedaulatan data nasional, dan menjaga melindungi data pribadi tapi semua di-hack dan kemudian tergopoh-gopoh. Whats wrong with this?," ungkap Nurul. (**/red)