breaking news Baru

Disbunnak Pemkab Lampung Barat Mencatat Sebanyak 2.448 Hewan Kurban Telah Disembelih Di Momen Idul Adha Tahun ini

Lampung Barat, buanainformasi.tv - Disbunnak Pemkab Lampung Barat mencatat sebanyak 2.448 ekor hewan kurban telah disembelih pada momen Idul Adha tahun ini.

Kepala Disbunnak Pemkab Lampung Barat, Yudha Setiawan mengatakan, hewan kurban yang telah disembelih itu terdiri dari sapi, kambing dan domba.

“Jumlahnya sebanyak 2.448. Jika tidak ada laporan pemotongan hewan kurban di Lampung Barat hari ini, jumlah itu fix,” ujarnya, Kamis (20/6/2024).

“Karena tim pengawas herwan kurban hari ini dijadwalkan masih memantau dan melakukan pengecekan post mortem,” sambungnya.

Ia merinci, hewan kurban yang disembelih pada Idul Adha di Lampung Barat antara lain sapi sebanyak 428 ekor, kambing 1.999 ekor, domba 21.

“Jumlah tersebut tersebar di 15 kecamatan yang ada di Lampung Barat. Untuk kurban domba itu di Kecamatan Sekincau,” sebutnya.

“Sehingga jika ditotalkan sementara, jumlahnya 2.448 ekor hewan kurban. Kita lihat sore nanti apakah akan bertambah atau tidak,” terusnya.

Sebelumnya, Tim Pengawas Kurban yang berjumlah 32 personel terus melakukan pengecekan penyakit cacing hati pada hewan kurban di Lampung Barat.

Berdasarkan data hingga pukul 16.00 WIB, Rabu (19/6/2024), tim telah menemukan sebanyak empat penyakit cacing hati pada empat ekor sapi kurban di Lampung Barat.

“Sampai saat ini, tim di lapangan telah menemukan empat hewan kurban yaitu sapi yang terjangkit penyakit cacing hati,” ujar Yudha.

“Sebenarnya pengecekan post mortem masih akan dilakukan hingga hari ini, namun hari ini belum ada laporan terkait adanya pemotongan lagi,” terusnya.

Yudha merinci, penemuan cacing hati pada hewan kurban itu terjadi di dua kecamatan, yakni Kecamatan Balik Bukit tiga ekor dan Sumber Jaya satu ekor.

Ia mengaku, pihaknya langsung melakukan upaya pemusnahan terhadap hati hewan kurban yang terkontaminasi cacing hati.

Hal itu dilakukan agar organ dalam hewan kurban itu tidak disalahgunakan atau dikonsumsi oleh masyarakat setempat.

“Karena jika hati hewan kurban yang ada cacing itu dikonsumsi tentunha akan membahayakan bagi yang mengkonsumsinya,” pungkasnya.

Sebelumnya, UPT Puskeswan Balik Bukit Lampung Barat mengaku telah menemukan penyakit cacing hati pada hewan kurban di momen lebaran Idul Adha ini.

Adapun cacing hati itu ditemukan pada tiga ekor sapi kurban yang berlokasi di tiga titik pemotongan yang ada di Kecamatan Balik Bukit, Lampung Barat.

Kepala UPT Puskeswan Balik Bukit Lampung Barat, Suryono mengatakan, hati pada hewan kurban yang terkontaminasi cacing itu telah disingkirkan.

“Ada tiga ekor sapi di Balik Bukit yang terjangkit cacing hati (fasciola hepatica),” ujarnya mewakili Kepala Disbunnak, Yudha Setiawan, Rabu (18/6/2024).

“Upaya yang kami lakikan yaitu hati yang ada cacing hati tersebut diafkir atau dimusnahkan dengan cara dikubur,” terusnya.

Selain pemusnahan itu, pihaknya juga memberikan pemahaman dan edukasi terhadap masyarakat terkait bahayanya mengkonsumsi hewan kurban yang terjangkit cacing hati.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya masih melakukan pengecekan post mortem pada hewan kurban yang ada di Lampung Barat.

Sebagai informasi, pengecekan post mortem ini akan dilakukan oleh Disbunnak membawahi enam UPT Puskeswan di Lampung Barat hingga Kamis (20/6/2024).

Sebelumnya, Disbunnak Lampung Barat melalui Puskeswan mulai menyisir titik pemotongan hewan kurban di Lampung Barat, Lampung.

Sebanyak 32 personel yang tersebar dari enam UPT Puskeswan di Lampung Barat mulai melakukan pemeriksaan post mortem pada hewan kurban.

Kepala Puskeswan Balik Bukit, Suryono menjelaskan, post mortem dilakukan untuk pengecekan kesehatan organ dalam pada hewan kurban.

“Hari ini kita mulai melakukan post mortem pada hewan kurban. Kita cek organ dalam terutama pada hati,” ujarnya mewakili Kepala Disbunnak Yudha Setiawan, Senin (17/6/2024).

“Karena di hati itu sering terjadi penyakit cacing hati yang tentunya jika dikonsumsi akan membahayakan bagi siapa saja,” sambungnya.

Ia menambahkan, sebelum dilakukan pengecekan post mortem, pihaknya juga telah melakukan pengecekan ante mortem (sebelum).

Menurutnya, ante mortem merupakan pengecekan kesehatan yang dilakukan sebelum hewan kurban disembelih atau dipotong.

“Jadi kalau ante mortem ini kita cek kesehatan dan fisik dari hewan kurban. Tapi kita tidak tahu apakah organ dalamnya sehat atau tidak,” jelasnya.

“Barulah setelah disembelih kita melakukan pengecekan post mortem agar kita tahu kesehatan organ dalamnya,” sambungnya.

Suryono mengaku, pemeriksaan ante mortem dan post mortem dilakukan untuk menghasilkan hewan kurban yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH).

Sebagai informasi, pemeriksaan post mortem pada hewan kurban akan dilakukan selama empat hari terhitung mulai hari ini hingga Kamis (20/6/2024).

“Jadi nanti untuk rekapan terkait ditemukannya penyakit pada organ dalam hewan kurban itu kita lakukan di hari Kamis,” sebutnya.

Hasil pemeriksaan sementara di tiga titik, pihaknya belum menemukan sama sekali penyakit cacing pada organ dalam hewan kurban.

Ia berharap agar proses pemotongan hewan kurban pada Idul Adha ini berjalan lancar dan tidak ditemukan cacing hati pada hewan kurban.

“Ya semoga saja bisa berjalan lancar. Semua hewan kurban ASUH dan tidak ada penyakit terutama cacing hati,” pungkasnya. (**/red)