breaking news Baru

PTMSI Prov. Lampung Klarifikasi Terkait Atlet Tenis Meja Dicoret Dari Kontingen PON

Bandar Lampung, Buana Informasi TV - Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Provinsi Lampung melakukan klarifikasi terkait polemik atlet yang mengklaim dicoret dari dari Kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON). 

Ketua Harian PTMSI Lampung, Busman menjelaskan bahwa keputusan nama yang akan dikirim ke PON Aceh-Medan 2024 adalah berdasarkan hasil evaluasi dan seleksi yang dilakukan secara profesional.

Busman pun mengatakan bahwa nama Dicky Maulana sebenarnya tidak dicoret, melainkan dicadangkan di Kontingen PON Lampung.

Ia menjelaskan, PTMSI Lampung telah menggelar rapat pada 4 juni 2024 lalu membahas kontingen yang akan dikirim ke PON 2024.

"Hasilnya, setelah mendengarkan pendapat ketua dan tim evaluasi dari KONI Lampung, hasil absen dan evaluasi pelatih Dicky sering absen karena sakit," kata Busman kepada Tribun Lampung. Jumat (7/6/2024).

"Hal itu membuat latihan terganggu yang tentunya juga akan menggangu target kita di PON, karena target kita bukan cuma main, tapi medali," jelasnya.

Menurut Busman, semula pelatih mengusulkan 5 nama untuk dikirim ke PON, namun karena kuota hanya terbatas 4 orang.

"Awalnya kita sudah usulkan 5 nama, tapi dari ternyata kuota terbatas hanya 4 orang, sehingga berdasarkan hasil evaluasi, Diki masuk sebagai cadangan," kata Busman.

Sementara, Sekretaris PTMSI Lampung Wardani yang disepakati Theo Lasut selaku pengurus harian, menilai bahwa alasan Dicky harus berangkat PON karena menjuarai Porprov tahun 2022 tidak relevan.

"Yang saya tahu di pemberitaan seolah-olah kami melakukan diskriminasi karena dia juara Porprov tahun 2022, sedangkan itu sudah 2 tahun lalu," kata Wardani.

"Yang namanya olahraga itu berkembang, buktinya beberapa bulan terakhir Dicky ini sering kalah, dan performanya cenderung menurun. Kemudian dari segi disiplin juga dia jarang datang latihan karena sakit," jelasnya

Dia pun menegaskan bahwa target Lampung khususnya cabang tenis meja di PON 2024 bukan hanya sekedar bermain, melainkan prestasi.

"Kita bukan lagi bicara pembinaan, atau putra daerah, tapi sekarang kita bicara prestasi. Karena di Pra PON kita peringkat 12, kalau bisa di PON nanti kita harus kejar target medali," kata Wardani.

Sementara, pelatih Tenis Meja Lampung, Ismu Harinto mengatakan dirinya mengemban tanggung jawab menangani atlet pelatprov.

"Pelatprov itu kita mulai sejak Oktober 2023, dengan dilakukan desentralisasi. Untuk atlet putri di Lampung Tengah, sedangkan putra, dipusatkan di Bandar Lampung," ucap Ismu.

"Saat itu atlet ada 4 orang, Dahlan Haruri, Braydon Susilo, Anaqi Davala, dan Dicky Maulana," jelas Ismu.

Memasuki Januari 2024, pemusatan latihan kemudian dipindah dan difokuskan di GOR SIM Bandar Lampung.

Namun memasuki bulan Februari, lanjut Ismu, barulah Dicky mengalami masalah kesehatannya. 

"Saya sudah bilang ke Dicky untuk  memulihkan dulu kesehatannya, agar kemudian bisa berlatih dan mempersiapkan diri berjuang bersama teman-temannya," imbuhnya.

Sementara memasuki bulan April 2024, Ismu mengatakan dirinya sudah diminta oleh KONI Lampung untuk menyetorkan nama 4 orang atlet yang akan berangkat PON.

"Awal April kita ada tambahan pemain yakni Nael yang merupakan atlet skala nasional, dan dia berminat bergabung dengan tim Lampung," jelasnya.

Dia mengatakan, dalam situasi tersebut dirinya telah berusaha seadil mungkin dalam teknis hasil evaluasi, dengan melihat kondisi terkahir pemain" jelasnya

"Karena target dari provinsi untuk cabor tenis meja ini bukan cuma ikut-ikutan atau ajang cari pengalaman," jelasnya.

Setelah dilakukan evaluasi dan melihat pertandingan beberapa bulan terakhir, akhirnya diputuskan Dahlan Haruri, Braydon Susilo, Anaqi dan Nael untuk menjadi Atlet Lampung menuju PON 2024.

"Saya tidak bilang Dicky jelek mainnya, dan itu juga bukan pencoretan. Saya sudah bilang masih ada kesempatan bersaing untuk menuju PON, jadi tinggal dibuktikan saja," kata Ismu.

"Dari segi honor, dan perlengkapan yang diterima Dicky, tidak ada perlakuan berbeda dengan atlet yang lain," jelasnya.

Lebih lanjut, Ismu mengatakan bahwa hal yang dilakukan Dicky semestinya tidak terjadi bila ada komunikasi baik dari kedua belah pihak.

"Saya tidak berharap polemik ini, memecah fokus dan konsentrasi atlet-atlet kita untuk berjuang demi Lampung, semestinya kita ini saling menyemangati dan mendukung untuk tujuan yang baik," kata Ismu.

"Yang jelas kami butuh restu dan dukungan semua masyarakat untuk kebaikan Lampung di PON nanti, khususnya cabang olahraga tenis meja," pungkasnya.

Sebelumnya, atlet tenis meja peraih medali emas pada Porprov 2022 lalu, Dicky Maulana mengaku dicoret dari Kontingen Pekan Olahraga Nasional (PON) Provinsi Lampung.

Menurut pengakuan Dikcy, dirinya merupakan salah satu dari tiga atlet yang berhasil meloloskan Lampung, dan mendapatkan tiket ke PON 2024 setelah bertarung pada ajang pra-PON Jakarta.

Kakak kandung Dicky, Sendy membenarkan bahwa adiknya itu dicoret dari tim yang akan berangkat pada PON 2024 mendatang.

"Kabarnya itu, Dicky enggak masuk dalam satu tim yang mau berangkat ke PON besok itu, kan berjumlah empat orang, nah Dicky enggak masuk di empat orang tersebut," kata Sendy, Kamis (6/6/2024).

Sendy menduga, pencoretan adiknya untuk ikut pada PON mendatang lantaran kehadiran atlet titipan.

"Sedenger saya sih, ada satu atau dua orang yang masuk dari luar Lampung," bebernya.

"Kalau memang itu bener, ya cukup disayangkan ya, karenakan Dicky juga yang meloloskan tim Lampung ke PON, Selain itu juga, Dicky saat Porprov 2022 itu dapet emas, putra daerah asli Lampung," terangnya.

Terpisah, Atlet tenis meja, Dicky mengatakan, dirinya digantikan oleh atlet dari luar Lampung.

"Iya, kabarnya saya digantikan oleh atlet dari luar. Karena, yang dibawa untuk bertanding di kontingen PON hanya di ambil empat orang saja," lanjutnya.

Ia mengaku kecewa sebab sebelumnya dirinya telah bertanding dalam ajang pra-PON di Jakarta lalu sehingga mendapatkan tiket masuk ke PON. (**/red)